Senin, 06 Desember 2021

Presiden RI : 'Salah Satu Pilar Utama Menjaga Kedaulatan Adalah Memenangkan Kompetisi!'


JAKARTA, IT - Di tengah dunia yang makin terbuka dengan interaksi dan disrupsi yang makin tinggi, nasionalisme dan kedaulatan bangsa menghadapi tantangan-tantangan baru. Gelombang globalisasi tidak terhindarkan lagi, bukan hanya mobilitas fisik antarnegara yang makin tinggi dan mobilitas barang dan uang yang makin mudah, tetapi mobilitas gagasan, mobilitas pengetahuan juga makin tinggi melalui ranah-ranah digital.

Saat membuka secara resmi Kongres IV  Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Tahun 2021 secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 6 Desember 2021, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa globalisasi telah melahirkan dunia yang diwarnai kompetisi super ketat. Oleh karena itu, satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi.

"Kita harus memenangkan kompetisi di dalam negeri, kita harus memenangkan kompetisi di pasar global, di pasar luar negeri. Kita harus lebih unggul dari negara lain dan kita harus mampu mendahului negara lain dalam dunia yang makin kompetitif sekarang ini," ujar Presiden.

Kepala Negara juga berpandangan bahwa kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian untuk menemukan cara-cara baru. Menurutnya, untuk mendahului negara lain yang sudah lebih maju, Indonesia tidak boleh melalui "anak tangga" yang sama yang ditempuh oleh negara-negara maju sebelumnya, tetapi harus melompat dan memiliki watak sebagai pencipta tren.

"Kita harus melakukan lompatan kemajuan, kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower. Oleh karena itu, kedaulatan harus diperjuangkan dengan inovasi, harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengharapkan kontribusi PA GMNI dalam berbagai arena kepemimpinan Indonesia, misalnya dalam presidensi G20 yang baru diemban Indonesia per 1 Desember 2021.

"Saya mengharapkan kontribusi Persatuan Alumni GMNI dalam berbagai arena kepemimpinan Indonesia, melahirkan pemikiran-pemikiran yang progresif, melahirkan pemikiran-pemikiran bagi kemajuan bangsa, menguatkan ikatan dan melahirkan gagasan-gagasan untuk menghadapi tantangan global, dan merumuskan strategi besar dalam membangun negara yang berkarakter Pancasila," ungkapnya.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa presidensi Indonesia di G20 harus dimanfaatkan juga sebagai momentum untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, kepemimpinan Indonesia untuk mewarnai arah dunia, dan kepemimpinan Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang. Menurutnya, perjuangan ini adalah seperti perjuangan Bung Karno ketika mendukung perjuangan negara-negara jajahan untuk memperoleh kemerdekaan.

"Perjuangan ini seperti perjuangan Bung Karno dalam memimpin negara-negara Asia Afrika. Sekarang ini, kita memimpin negara-negara terkaya dunia untuk membangun dunia yang lebih baik, yang lebih berkeadilan bagi kita semua, bagi masa depan dunia," imbuhnya.

Sebagai rumah besar kaum nasionalis dan kaum marhaenis, Presiden juga memandang bahwa Persatuan Alumni GMNI harus menjadi yang terdepan dalam merawat nasionalisme yang setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang selalu memperkuat persatuan dan kesatuan, dan memperkokoh kedaulatan bangsa.

Turut mendampingi Presiden saat menghadiri acara tersebut secara virtual yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

(UN/IRF) IT

Sumber : BPMI

Peran Putra Daerah Menyelesaikan Konflik Berkepanjangan PT Timah Dengan Local Comunity


BANGKA BELITUNG, IT - Dunia pertambangan tidak akan pernah lepas dari masyarakat wilayah operasi, baik secara lingkungan, tenaga kerja, kesejahteraan atau keselarasan dalam kepentingan-kepentingan yang berbeda antara perusahaan tambang dengan Masyarakat, (06/12/2021). 

Hal ini selaras dengan hasil kajian dari lembaga survey internasional Ernst n Young, dimana kami mencatat dalam 10 tahun terakhir tantangan utama perusahaan pertambangan ialah persoalan PERIZINAN baik formal maupun informal mereka menyebutnya LICENSE TO OPERATE.
 
Bahkan dari survey tersebut 98 % investor sangat peduli melihat kinerja perusahaan pertambangan dalam mengelola ESG ( Environment, Social, Government ) terutama Local Comunity Impact, dan persoalan ini menjadi perhatian serius bagi mereka (investor) menginginkan nilai tidak kurang 73% dari responden.

Tidak terkecuali PT TIMAH Tbk merupakan Perusahaan tambang yang berada di Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau PT TIMAH Tbk merupakan salah satu Perusahaan yang tergabung dalam Group Mind ID, media sosial dan media elektronik tak pernah luput dari pemberitaan berkaitan dengan Perusahaan penghasil Timah ini. 

Mulai dari konflik dengan masyarakat khususnya nelayan, bahkan sampai tindakan pengrusakan Kapal Isap Produksi (KIP) milik mitra perusahaan yang sewa beroperasi di wilayah IUP PT Timah perairan laut Bangka.

Pengrusakan KIP milik mitra perusahaan yang oleh sekelompok oknum masyarakat nelayan berujung proses pidana, sehingga dengan sangat terpaksa mengambil langkah hukum yang menjadi pilihan Manajemen Perusahaan 

Meskipun konsekuensi hukumnya ada beberapa orang oknum masyarakat nelayan terpaksa mendekam dibalik jeruji besi, sebagai pelajaran hidup bahwa kita tunduk kepada ketentuan peraturan yang laku (hukum) dan berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan negara bar-bar. 

Efek Domino License to Operate


Persoalan penambangan sering kali terjadi perbedaan pendapat hal ini dikarenakan masyarakat dengan perusahaan melihat persoalan penambangan dengan sudut pandang yang tentunya berbeda.
 
Tidak dipungkiri masih banyak pandangan masyarakat kita salah dalam mengartikan implementasi dari keinginan perusahaan itu sendiri, dan terlebih terkadang perusahaan juga sering kali kurang tanggap/peka atau kurang mampu membaca keinginan masyarakat setempat pada saat perusahaan akan berencana melakukan exploitasi di wilayah operasinya.
 
Salah satu contoh kasus dan pelajaran bagi PT Timah Tbk, belum lama terjadi beberapa waktu yang lalu di izin usaha pertambangan (IUP) wilayah operasi Kepulauan Riau, secara administrasi hukum sah adalah wilayah tersebut milik PT TIMAH Tbk, namun apa yang terjadi perusahaan tambang milik negara dan publik, ironisnya tidak juga dapat melakukan kegiatan exploitasi penambangannya?,Ya lagi-lagi persoalannya dikarenakan mendapat penolakan dari masyarakat setempat yang tidak menginginkan adanya penambangan di laut mereka.
 
Padahal sebelumnya pada 5 -10 tahun yang lalu wilayah tersebut sudah pernah dilakukan penambangan oleh PT Timah, dan saat itu tidak ada penolakan dari masyarakat setempat di kepulauan Riau. Pertanyaannya mengapa masyarakat yang dulu koorperatif dengan penambangan sekarang seolah-olah menjadi masyarakat anti tambang? 

Salah satunya kurang peka dan tidak pedulinya PT Timah Tbk anak perusahaan dibawah Holding perusahaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ini kurang pandai merawat dan membangun komunikasi kepada masyarakat setempat, meskipun masyarakat tahu dulu PT Timah sempat melakukan exploitasi penambangan di wilayah mereka, namun kepergian pihak perusahaan meninggalkan kegiatan exploitasinya dengan begitu saja tanpa menjelaskan kepada publik/masyarakat mengapa menghentikan kegiatan exploitasinya saat itu? Ibarat meninggal luka dihati bagi masyarakat kita.

Tanpa kita disadari di era reformasi dinamika dan pradigma masyarakat disuatu daerah mengalami perubahan yang cukup cepat, masyarakat pesisir dan nelayan yang dulunya yang dianggap lapisan masyarakat miskin dan kurang mapan dalam pendidikan, justru di era ini mereka dianggap sebagai kelompok masyarakat yang berjuang menjaga kelestarian lingkungan hidup di perairan laut dari pengerusakan salah satunya beraktifitas penambangan di perairan laut, terlebih penambangan yang beraktifitas di wilayah daerah nelayan tangkap atau tempat mereka mencari ikan.

Mempelajari persoalan yang menjadi tantangan perusahaan dan dinamika masyarakat kita kedepannya, 'Merawat dan Membangun Komunikasi' bagian sangat penting yang harus menjadi salah satu program prioritas bagi PT Timah Tbk anak perusahaan dibawah Holding perusahaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). 

Hal ini perlu dilakukan memulai pendekatan untuk menanamkan hubungan emosional yang mengikat hati dan batin antara masyarakat setempat dengan perusahaan, sehingga terbangun mindset untuk seiring sejalan bersama-sama berkontribusi dalam mendukung sektor penambangan sebagai salah satu sumber income/pendapatan negara untuk pembangunan di Bumi Nusantara.

Selain itu, persoalan-persoalan permasalahan di internal PT TIMAH Tbk seperti halnya kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan yang dianggap tidak transparan, merugikan hak karyawan dan keberlangsungan perusahaan, bukan tidak mungkin kebijakan perusahaan yang tidak bijak mengurangi tingkat kepercayaan bagi pemegang saham atau publik yang sudah menjadi berinvestasi holding perusahaan tambang PT Inalum. 

Tentunya permasalahan internal perusahaan juga menjadi perhatian serius bagi organisasi Serikat Pekerja internal di PT TIMAH Tbk, yakni PERSATUAN KARYAWAN TIMAH (PKT).

Walaupun organisasi serikat pekerja ini baru terbentuk, namun PKT sudah terdaftar berdasarkan bukti pencatatan nomor 05/DPMPTPSP&NAKER/PKT/VIII/2021 tanggal 30 agustus 2021 di DINAS PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KOTA PANGKAL PINANG.

Kendati kehadiran PKT sebagai salah satu organisasi serikat pekerja di PT Timah Tbk terbilang seumur jagung, namun kami ingin menjadi bagian dari perusahaan bersama manajemen perusahaan merumuskan dan mengimplementasikan kebijak-kebijak perusahaan agar dilaksanakan dengan cara yang benar dan baik sehingga benar-benar memberi income atau keuntungan bagi perusahaan, dan tidak merugikan negara.
 
Meskipun permasalahan internal di PT Timah Tbk menjadi perhatian serius kami dan rekan-rekan yang ada di organisasi PKT, dan telah memberikan kritikan atau tanggapan yang keras, sehingga terdengar tidak nyaman bagi anda di dalam pembuat kebijakan, manajemen atau rekan karyawan lainnya.

Namun yakinlah tajamnya kritikan, lantang dan kerasnya suara kami, ini bagian dari bukti pengabdian dan kepedulian kami untuk memberi perhatian khusus demi keberlangsungan Perusahaan, kesejahteraan karyawan dan keberhasilan dalam menyumbang Devisi Negara tanpa mengesampingkan keinginan-keinginan masyarakat kita yang berada di wilayah operasi IUP PT TIMAH Tbk.

Melihat tantangan PT Timah sebagai perusahaan yang dipercaya oleh negara untuk menggelola sumber daya alam (SDA) berupa pasir/bijih Timah yang bertanggungjawab kepada negara dan ribuan karyawannya. 

Untuk melepaskan diri dari persoalan internal dan external tidak berkesudahan dan yang seharusnya sudah dapat diantisipasi sejak dulu, namun sepertinya pimpinan kami di top perusahaan terbuai seperti raja yang hanya duduk di singasana hanya pandai menunjukkan jarinya untuk memerintah tanpa pernah mau turun ke bawah untuk mengetahui persoalan yang ada.
 
Melalui tulisan ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada keberlangsungan dan masa depan perusahaan, bahwa persoalan exploitasi penambangan di wilayah operasi perusahaan yang tidak dapat berjalan optimal, dan persoalan-persoalan internal yang ada melalui kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan yang memberi penilaian tidak baik dari publik atau masyarakat. 

Sudah saatnya Putra Terbaik Bangka Belitung Mayoritas Di Jajaran Direksi 


Saya selaku Ketua Umum PKT memberikan pandangan terkait persoalan ini serius bagi kami.

"Keadaan ini karna penunjukan/pemilihan direksi yang tidak tepat ! Bagaimana tidak pemegang saham dan kementerian BUMN, serta institusi yang berwenang penuh dalam menunjuk dan mengangkat Direksi tanpa memikirkan efek dari keputusan yang di ambil, dengan memilih Direksi yang mayoritas bukan dari putra asli Kepulauan Bangka dan Kepulauan Riau (tanpa mengesampingkan kompetensi dan keahlian).

Menurut kami pemilihan jajaran direksi sudah saatnya mayoritas putra daerah kelahiran Bangka dan Riau mendapatkan tempat, dan ini sangat berpengaruh pada proses bisnis yang di jalankan, masalah utama yang di hadapi PT TIMAH Tbk saat ini adalah komunikasi dengan Masyarakat dan Nelayan Wilayah Operasi. 

Menurut pandangan kami dan kita juga adalah karyawan tau betul bahwa permasalahan inilah yang menjadi puncak dari seluruh keadaan buruk yang terjadi di Perusahaan ini, pemangku kepentingan dalam hal ini pemegang saham dan Kementerian BUMN harus melakukan riset dan pemantauan langsung apa sih yang menjadi masalah dan apa solusi nya, kita menyarankan kepada kementerian BUMN dan Pemegang Saham agar ke depan dalam memilih Direksi Perusahaan harus menempatkan putra-putri terbaik, berkompeten dan yang paling penting adalah putra daerah asli, berdomisili dan menghabiskan masa kecilnya di Bangka serta berpengalaman bukan karbitan sehingga akan berdampak pada kegiatan bisnis Perusahaan, karena jika putra-putri asli terpilih maka sangat mudah mengkomunikasikan kepentingan Perusahan dan keinginan maryarakat karna mereka sudah sangat paham betul karakter-karakter masyarakat yang dihadapi karna mereka lahir dan besar bersama masyarakat-masyarakat tersebut. 

PT TIMAH Tbk sangat baik dalam melakukan kegiatan lain selain Operasi Produksi, efisiensi yang dilakukan dan penentuan harga pertimahan ikut andil dalam menentukan harga hingga saat ini kita masih bersyukur karna harga tinggi walaupun hasil produksi tidak mencapai target, sekali lagi kita sangat berharap Direksi perusahaan kedepan di isi mayoritas minimal 50-60 % adalah putra-putri terbaik Bangka Belitung agar tercapainya tujuan Perusahaan yang diinginkan karna sudah jelas apa yang kita sampaikan di atas tadi itulah PR (Pekerjaan Rumah-red) besar bagi PT TIMAH Tbk. Tentu tantangan itu dijawab dengan solusinya adalah sudah waktunya menempatkan sebanyak-banyaknya putra terbaik bangka belitung di jajaran Direksi ke depan.

Tulisan ini disampaikan tidak bermaksud untuk menyalahkan anda sudah ditunjuk berada di pucuk sebagai pimpinan kami, namun ini bentuk pengabdian dan kepedulian kami sebagai anak negeri Serumpun Sebalai sebagai kecintaan kami kepada perusahaan PT Timah Tbk agar keberlangsungan perusahaan bersama masyarakat kami negeri ini seiring sejalan," Terimakasih. 

Penulis : Ahmad Tarmizi
(Ketua Umum organisasi PKT/Karyawan PT Timah Tbk) 

Editor : Rikky Fermana (KBO Babel) IT

Jumat, 03 Desember 2021

Memalukan, Oknum Anggota Polda Babel Disebut Mengkoordinir Tambang Illegal Dan Terima Dana Koordinasi


PANGKALPINANG, IT - Ada apa dibaliknya terus membandelnya masyarakat penambang kembali berani melakukan aktifitas penambangan  timah illegal dengan menggunakan ponton apung Ti Rajuk di kawasan perairan Teluk Kelabat Dalam Laut Belinyu, (03/12/2021).

Membandelnya para penambang atau pemilik ponton apung Ti Rajuk yang terus berani menambang di  perairan Teluk Kelabat Dalam sebenarnya  bukan berarti mereka  ingin menantang aparat penegak hukum (APH) yang di Bangka Belitung.

Justru keberanian masyarakat penambang melakukan perbuatan yang melanggar hukum itu, ternyata lantaran ada oknum APH yang ikut serta membekingi atau mengkoordinir penambang,  bahkan sebagai pemilik  ponton apung Ti Rajuk.

Selain itu, dengan tidak malunya justru oknum APH tersebut  justru ikut menerima jatah yang fee yang dikenal oleh masyarakat penambang Babel  disebut 'dana koordinasi', dan fee/dana koordinasi itu sebagai jaminan pelindungan agar tidak diproses secara hukum, ya minimal disaat ada giat penertiban mendapatkan bocoran informasi dari oknum APH yang sudah menerima jatah dana koordinasi, agar penambang/pemilik ponton Ti Rajuk tersebut tidak beraktifitas disaat akan dilaksanakan penertiban dilokasi area yang sedang mereka tambang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jejaring Pers Babel, keterlibatan oknum APH di Bangka Belitung ada dibalik beraktifitasnya penambangan timah illegal jenis Ponton Ti Rajuk di perairan sungai dan laut di negeri Serumpun Sebalai provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berlangsung lama, dan bukanlah hal yang tidak ketahui oleh publik.

Kendatipum kerapkali dilakukan penertiban oleh Polda Kepulauan Bangka Belitung, Polres Bangka dan institusi APH Babel lainnya yang tergabung dalam Tim Gabungan, namun yang terjadi selang beberapa hari pasca penertiban, aktifitas penambangan  timah illegal dengan ponton Ti Rajuk  justru kembali beraktifitas, bahkan diketahui  dikoordinir oleh cukong timah yang berkolaborasi dengan oknum APH Babel.

"Sudahlah pak, penertiban penambangan ponton Ti ilegal itu terkesan seperti main-main saja hari ini dirazia tidak lama kemudian beraktifitas kembali, eh tidak taunya ada cukong timah dan oknum aparat yang ikut membekingi beraktifitasnya penambangan Ti Rajuk di perairan Babel ini, mana mungkin penambang berani kembali menambang ditempat yang sudah diraziakan kalau tidak ada cukong dan oknum aparat dibelakangnya," kata lelaki setengah baya yang dipanggil mang Joy  warga Kabupaten Bangka. Kamis (02/11/2021). 

Wajar saja publik menganggap penertiban atau razia terhadap penambangan timah illegal ada 'pengaturan ulang', disinilah disinyalir terjadi pemufakatan jahat ada komitmen-komitmen meminta jatah fee sebagai 'duit koordinasi'  kepada penambang yang ingin menambang kembali di daerah yang sudah ditertibkan  oleh kepolisian setempat. 

Tersirat pesan kepada penambang bahwa APH bukanlah patung  atau penonton  yang  melihat perbuatan melanggar hukum lantas mereka diam dan tidak bertindak? 

Meski tak jarang penambang pun mengibah  kepada oknum APH di Babel berdalih lantaran masalah perut  sekedar mencari makan untuk kelangsungan hidup, namun oknum APH pun tidak sebodoh yang dibayangkan.

Selisih harga jual pasir timah yang tinggi inilah yang memunculkan nilai rupiah perkilo pasir timah yang sudah disepakati antara penambang dengan oknum APH inilah yang disebut duit fee atau dana koordinasi sebagai jaminan pelindungan dan kelancaran  beraktifitasnya ponton Ti Rajuk di perairan laut yang ada di Bangka Belitung.

Terlebih beberapa bulan terakhir di tahun 2021 harga jual pasir  timah saat ini terus melonjak tinggi, bahkan harga jual pasir timah dari penambang ke cukong pemilik smelter lebih tinggi atau selisih harga yang jauh dengan yang dibeli oleh PT Timah.

Ibarat pepatah 'Setali tiga uang', dengan melonjak harga jual pasir timah saat ini atau selisih harga cukup tinggi dengan PT Timah justru menguntungkan masyarakat penambang bersama oknum APH  untuk berkolusi, tentunya dengan 'dil-dil' saling menguntungkan untuk menjarah sumber daya alam pasir timah dengan melanggar hukum.
 
Terkuak adanya oknum APH di Babel dibalik beraktifitasnya penambangan timah Ti Rajuk ilegal di perairan Teluk Kelabat Dalam Laut Belinyu terungkap ada peran  oknum anggota Pamvit Polda Babel  Bripka A yang disebut mengkoordinir para penamban, atau menjamin keamanan dan kelancaran bagi pemilik ponton Ti Rajuk yang terjaring dalam penertiban razia  tambang illegal oleh Tim Gabungan.

Oknum Bripka A selain  orang  yang disebut mengkoordinir penambangan ponton Ti Rajuk illegal di perairan Teluk Kelabat Dalam, bahkan mirisnya oknum anggota polisi ini disebutkan sebagai orang yang menerima sejumlah duit fee atau dana koordinasi yang sudah disetor oleh Ahut cukong timah untuk diatur dibagikan kepada oknum komandannya sebagai jaminan pelindungan dan kelancaran  menambang di perairan tersebut.

Diketahui, Tim gabungan yang melaksanakan kegiatan penertiban tambang ilegal terdiri dari Posmat TNI AL Belinyu, Polres Bangka, Satreskrim dan Polairud Polres Bangka.
 
Saat itu tim gabungan berhasil mengamankan 4 ponton selam yang sedang beraktifitas melakukan pertambangan ilegal di perairan Teluk Kelabat Dalam, Rabu (1/12/2021) sekitar pukul 14.56 WIB.

Berikut laporan informasi yang didapat oleh jejaring Pers Babel rangkaian kegiatan penertiban tambang illegal di perairan Teluk Kelabat Dalam yang dilaksanakan oleh Tim gabungan lintas sektoral ;
 
Dalam giat gabungan penertiban melibatkan 25 orang tersebut dihadiri Kabagops Polres Bangka Kompol Ricky Dwi Raya Putra, Kasatreskrim Polres Bangka AKP Ayu Kusuma Ningrum, S.I.k, Kapolsek Riu Silip Iptu Eka Zen, KBO Polair Polres Bangka IPDA M. Nur Kodri dan Danposmat TNI AL Belinyu Peltu Tku Junaidi.

Sebanyak 2 unit armada kapal dikerahkan, yakni RHIB Lanal Babel dan KP 1302 Kapal Polair Polres Bangka.

Pasca sidak tim gabungan utusan Gubernur Babel dari Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Babel dan Satpol PP. Tim gabungan dari Posmat TNI AL Belinyu dengan Polres Bangka, Satreskrim dan Polairud Polres Bangka berhasil mengamankan 4 ponton selam yang beraktifitas melakukan pertambangan ilegal di perairan Teluk Kelabat Dalam, Rabu (1/12/2021) sekitar pukul 14.56 WIB.


Dalam giat gabungan penertiban melibatkan 25 orang tersebut dihadiri Kabagops Polres Bangka Kompol Ricky Dwi Raya Putra, Kasatreskrim Polres Bangka AKP Ayu Kusuma Ningrum, S.I.k, Kapolsek Riu Silip Iptu Eka Zen, KBO Polair Polres Bangka IPDA M. Nur Kodri dan Danposmat TNI AL Belinyu Peltu Tku Junaidi.

Sebanyak 2 unit armada kapal dikerahkan, yakni RHIB Lanal Babel dan KP 1302 Kapal Polair Polres Bangka.

Pukul 14.56 WIB dilaksanakan Apel kelengkapan dipimpin oleh Kabagops Polres Bangka Kompol Ricky.

Selanjutnya, pukul 15.34 WIB Tim gabungan melaksanakan penertiban dibagi menjadi 2 Tim,  yaitu RHIB Lanal Babel dan KP 1302 Kapal Polair Polres Bangka.

Pukul 16.00 WIB Tim gabungan pada saat patroli menemukan adanya 4 unit ponton selam milik Ahut (50) warga Baki sebanyak 4 ponton. Karyawan sebanyak sebanyak 4 orang tiap tiap ponton. Adapaun Lokasi penangkapan di perairan perbatasan Belinyu-Baki.

Kemudian pukul 16.10 WIB Ponton selam sebanyak 4 unit ditarik tim gabungan menuju Dermaga nelayan Mantung Kec. Belinyu.

Pukul 16.20 WIB Pemilik ponton dimintai keterangan di Dermaga Mantung Kec. Belinyu oleh Personel Posmat TNI AL Belinyu dan Kasatreskrim Polres Bangka, didapat keterangan sbb:

1) Sdr. Ahut menyampaikan jika  pada saat bekerja sudah laporan ke oknum Sdr. Ari (BKO Pamobvit PT. Timah) dan disuruh bekerja.
2) Saat ini Sdr. A oknum Polisi sudah tidak dinas di PAM Obvit PT. Timah (Rolingan).
3) Sdr. Ahut mendapatkan rekomendasi dikenalkan oleh Sdr. A (oknum PAM Obvit) oleh Sdr.  Afong Bakik.
4) Sdr. Ahut mengaku jika bekerja sudah 2 Minggu dan meberikan uang koordinasi sebesar 1 juta per hari (4 ponton) kepada Sdr. A (oknum polisi).
Pukul 17.16 WIB dilaksanakan Apel kelengkapan, selama kegiatan dilaksanakan situasi aman dan lancar.
 
Jejaring Pers Babel  berupaya lakukan konfirmasi pada Kasatreskrim Polres Bangka, AKP Ayu, Sik, soal status hukum pemilik ponton Ahut, barang bukti yang diamankan, serta apa tindakan Kepolisian pada oknum anggota tadi, mengingat sebelumnya Kapolri menaruh atensi penuh pada praktek yang bisa mencoreng nama baik Korps.

Namun sayang  belum juga direspon oleh Kasatreskrim, tampaknya pihak Polres Bangka pilih bungkam terkesan ada yang sengaja ditutupi untuk melindungi oknum anggota polri yang mencoreng nama baik kroops Tri Bharata, padahal jejaring Pers Babel sudah mengirim pesan untuk meminta tanggapan dari pihak Polres Bangka skirt pukul 19.45 wib, Selasa (02/12/2021).

Meskipun Kapolri pun sudah mengingatkan peran penting media, yang tertera pada Surat Telegram yang Nomor ST/759/IV/HUM.3.4.5./2021 yang mencabut ST sebelumnya bernomor 750 soal 11 aturan peliputan media massa di lingkungan polri.

Dengan begitu, Kapolri Jenderal Sigit sangat memahami peran strategis media sebagai mitra Kepolisian selama ini. 

(Rickky Fermana) IT

Gelar Ujian Kenaikan Tingkat 'Karate Sabuk Hitam' Terbanyak, Kodam XVIII/Kasuari Raih Rekor Muri



MANOKWARI, IT - Kodam XVIII/Kasuari berhasil memecahkan rekor dalam bidang olahraga yakni rekor ujian Karate sabuk hitam oleh prajurit terbanyak yakni sebanyak 1.092 Karateka sekaligus dalam satu waktu. Rekor tersebut telah tercatat di Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri).

Penganugerahan piagam rekor Muri tersebut diberikan bersamaan dengan upacara penyematan Dan kehormatan dan kenaikan pangkat sabuk hitam Karate prajurit Kodam XVIII/Kasuari di Lapangan Kodam XVIII/Kasuari, Arfai, Manokwari, Papua Barat, Kamis (2/12/2021).

Upacara dibuka oleh Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) dan para pejabat Kodam lainnya serta dihadiri oleh Dewan Guru dari Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) Pusat dan seluruh Prajurit Kodam Kasuari yang naik sabuk hitam.

Dalam sambutannya, Pangdam mengatakan sangat bangga terhadap prajurit-prajuritnya yang berhasil mencapai target dan menorehkan prestasi melalui kerja keras yang selama ini dilakukan.

“Kalian semua mendapatkan sabuk hitam ini tidak mudah, melalui kerja keras dan latihan di bawah sengatan matahari saya lihat semangat kalian setiap hari latihan untuk terus bisa dinaikkan tingkat sabuk dari putih hingga hitam," ujarnya.

Pangdam mengingatkan kepada seluruh Karateka untuk memegang teguh sumpah Karateka yang telah diikrarkan seperti sanggup memelihara kepribadian, kejujuran, mempertinggi prestasi, menjaga sopan santun dan menguasai diri.

“Sebagai seorang prajurit harus memiliki kepribadian yang baik tidak boleh menjadi penghianat apalagi di Kodam Kasuari ini yang merupakan daerah konflik. Sebagai atlet perang gunakan kemampuan bela dirimu untuk membela diri. Jika dalam bertempur senjatamu sudah tidak bisa digunakan lagi, gunakan bila dirimu,” tegas Pangdam.

Pangdam berpesan agar ilmu beladiri yang sudah didapat tidak disalahgunakan dan harus dipertanggungjawabkan, sehingga penyematan sabuk hitam ini pantas diberikan dan terus dipelihara. 

“Saya ingin menjadikan prajurit Kodam Kasuari adalah prajurit yang profesional, jago tembak, jago navigasi, jago tak tik dan jago beladiri," pungkas Pangdam.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Dewan Guru Inkai Pusat yakni Wakil Ketua Umum 3 Pengurus Pusat Inkai, Machrup Elrick memberikan selamat kepada seluruh prajurit dan merasa bangga karena telah mencatatkan prestasi pada bidang Karate.

“Apa yang dilaksanakan hari ini merupakan embrio dan usaha memantapkan kemampuan seluruh prajurit dalam rangka melaksanakan tugas negara,” ujarnya.

Ia menambahkan penyelenggaraan ujian di Kodam Kasuari ini juga dalam rangka memantapkan dan memperbesar tentangan Karateka di seluruh tanah air. Ia juga menjelaskan bahwa selain di Kodam Kasuari, Inkai juga banyak di satuan satuan TNI di seluruh Indonesia.

“Ini adalah langkah besar dan keinginan besar Pangdam untuk mewujudkan kesiapan terutama dari segi bela diri prajurit. Saya juga berterima kasih kepada Dewan Guru yang telah bersedia berkeliling untuk menguji di tempat-tempat terpencil, tentu ini membutuhkan energi yang khusus dan ini telah dilaksanakan dengan baik,” tutur Machrup.

Sedangkan perwakilan dari Muri, Triyono, secara langsung memberikan Piagam pemecahan rekor kepada Pangdam. Ia sangat mengapresiasi kegiatan ini karena Pangdam telah memberikan contoh meskipun pandemi belum selesai tidak menghentikan semangat untuk berkarya dan mengukir prestasi.

“Pada hari ini dengan bangga Muri akan mengukuhkan kegiatan ujian karate oleh Kodam Kasuari merupakan ujian karate sabuk hitam oleh prajurit terbanyak di Indonesia," tegasnya disertai tepuk tangan seluruh peserta.

Sebagai informasi, pada Rabu (1/12/2021) sebanyak 1.092 prajurit jajaran Kodam XVIII/Kasuari secara serentak melaksanakan ujian kenaikan pangkat sabuk hitam (Dan I) karate dan telah dinyatakan lulus.

Sejumlah Karateka tersebut terbagi dalam beberapa wilayah di Papua Barat diantaranya dari Bintuni sebanyak 388 Karateka terdiri dari satuan Brigif 26/GP, Yonif 763/SBA dan Kodim Bintuni. Untuk wilayah Sorong sebanyak 346 Karateka dari satuan Yonif 762/RK, Yonzipur 20 dan Kodim Sorong.

Sedangkan wilayah Kaimana diikuti 86 Karateka dari satuan Yonif 764/IB dan Kodim Kaimana, Wilayah Tambrauw diikuti 48 karateka dari satuan Kodim Tambrauw dan wilayah Manokwari diikuti sebanyak 224 orang dari Makodam XVIII/Kasuari, Yonif 761/KA dan Rindam XVIII/Kasuari.

Sebelumnya, para Karateka tersebut melaksanakan gashuku atau kegiatan latihan bersama untuk memperbaiki dan menyamakan gerakan serta menyeragamkan tehnik yang sudah diajarkan bagi seluruh Karateka.

(Pendi) IT

Podcast KBO Babel Menampilkan Bintang Tamu Miss Sport Tourism Indonesia 2021



PANGKALPINANG, IT- Kantor Berita Online (KBO) Bangka Belitung kembali melaksanakan podcast untuk Chanel YouTube nya. Kali ini KBO Babel menampilkan bintang tamu seorang gadis cantik asli Bangka Belitung kelahiran kota Pangkalpinang 23 tahun silam bernama Dita Zulaika yang memiliki segudang prestasi salah satunya yakni Miss Sport Tourism Indonesia tahun 2021.

Kegiatan Podcast tersebut dipandu langsung oleh Penanggungjawab KBO Babel Rikky Fermana di Studio Podcast KBO Babel Komplek Ruko Citra Square, Kelurahan Air Itam, Pangkalpinang, Kamis (02/12/21).

Rikky Fermana selaku host dalam podcast tersebut mengajukan beberapa pertanyaan seputar potensi pariwisata yang ada di Bangka Belitung saat ini dan dijawab dengan gamblang oleh Dita Zulaika sebab kepintaran dan talent yang dimiliki gadis cantik ini tidak diragukan lagi.

Berikut ini beberapa prestasi yang sudah di raih oleh Dita Zulaika yang berhasil dirangkum oleh Pegiat Pers Babel:
1. Perwakilan Pangkalpinang di Kejurda Provinsi Cabor Rythmic Tahun 2021.
2. 1st Runner Up Dayang Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2018.
3. Dayang Persahabatan Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2018.
4. 2nd Runner Up Dayang Provinsi Bangka Belitung Tahun 2019.
5. Best Video Bujang Dayang Provinsi Bangka Belitung Tahun 2019.
6. Putri Pariwisata Nusantara Provinsi Bangka Belitung Tahun 2019.
7. Top 8 Putri Pariwisata Nusantara Indonesia Tahun 2019.
8. Top 5 Best Talent Putri Pariwisata Nusantara Indonesia Tahun 2019.
9. Top 5 Best National Custome 2019.
10. Putri Pariwisata Provinsi Bangka Belitung Tahun 2019.
11. Top 5 Putri Pariwisata Indonesia Tahun 2021.
12. 3rd Runner-up Putri Pariwisata Indonesia Tahun 2021.
13. Miss Sport Tourism Indonesia Tahun 2021.

Dalam kegiatan podcast tersebut di hadiri oleh Penanggung Jawab KBO Babel Rikky Fermana, Kepala Kantor KBO Babel Mayrest Kurniawan, Sekretaris KBO Babel Ryan Augusta, Produser Podcast Babel Enji, Chief Editor KBO Babel Revandi Antoni, Wakil Chief Editor Lukman Hakim, para pengurus KBO Babel Ramadhan, Ari Dewa Bagaskara, Laludi, Wiwi dan Admin KBO Babel Zetia.

(KBO Babel) IT

Rabu, 01 Desember 2021

Penanggungjawab KBO Babel Rikky Fermana Terima Lawatan Silahturahmi Ketua SP Farkes RSBT Faizalliza Alimin


PANGKALPINANG, IT - Faizalliza Alimin SH yang terpilih dipercayai kembali menjabat sebagai Ketua Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (SP Farkes) Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) di Musyawarah Unit (Musnik) SP Farkes RSBT Ke IV pada beberape pekan lalu.

Salah satu agenda kerja organisasi SP Farkes RSBT yakni selain menjalin silahturahmi,  membangun jaringan dan komunikasi antar lembaga organisasi lainnya.

Hal ini dikatakannya agar eksistensi dan program kerja organisasi khususnya sosial kemasyarakatan ke depan  kegiatan organisasi Serikat Pekerja Farkes RSBT ini dapat diketahui oleh publik/masyarakat luas, dan keberadaannya bukan saja bermanfaat  bagi anggotanya akan tetapi kepada masyarakat Babel.

Ungkapan itu disampaikan langsung oleh Faizalliza Alimin kepada  pengurus Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) di sela-sela saat melakukan lawatan organisasi ke sekretariat KBO Babel di Ruko Citra Square jalan pulau Bangka Kawasan Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam Pangkalpinang, Selasa (30/11/2021) siang. 

"Silahturahmi dan kunjungan kerja kami ini ke KBO Babel yang agenda yang pertama kami jadwalkan bersama teman-teman, karena memberikan penghargaan kepada rekan-rekan wartawan KBO Babel, dan pimpinan KBO Babel saat kami undang menyempatkan hadir saat Musnik SP Farkes ke IV, kehadiran rekan-rekan KBO Babel saat itu sebagai bentuk dukungan kepada kami membangun jaringan dan komunikasi antar lembaga dengan bertujuan saling mendukung dan memberi manfaat antar lembaga dan masyarakat."kata pria berkacamata yang akrab disapa 'Dial'. 

Lawatan silahturahmi sejumlah pengurus organisasi SP Farkes RSBT ke KBO Babel itu disambut hangat oleh Rikky Fermana S.IP  C.Me didampingi Sekretaris KBO Babel Ryan A Prakasa S.Sos, Enji Koordinator dan anggotaTim Kreatif Podcast KBO.
 
Mewakili pengurus kesekretariatan organisasi KBO Babel Rikky Fermana mengucapkan terimakasih atas silahturahmi dan kunjungan Faizalliza Alimin Ketua SP Farkes RSBT dan sejumlah pengurus lainnya.

"Semoga silahturahmi tidak hanya sampai disini saja, namun berlanjutan dengan program-program  kerjasama organisasi bidang sosial kemasyarakatan da kemanusiaan dapat menyentuh lapisan masyarakat bawah sehingga keberadaannya KBO Babel dan SP Farkes RSBT benar-benar sama berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat Babel selain untuk anggotanya," ujar Ketua organisasi pers HPI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam sela-sela sambutannya.


Bahkan, tak hanya sebatas itu penanggungjawab KBO Babel membuka seluas-luasnya kepada organisasi serikat pekerja Farkes ini yang ingin menyampaikan gagasan dan ide atau program kerja organisasinya kepada publik/masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya melalui program live dan podcast KBO Babel. 

"Kamipun menyiapkan tempat bagi pengurus SP Farkes RSBT maupun organisasi lainnya atau masyarakat Babel yang ingin menyampaikan gagasan dan aspirasinya yang berdampak memberi manfaat baik ke masyarakat kita, kami siapkan program chanel YouTube podcast dan Podcast KBO Babel tempatnya orang atau masyarakat Bangka Belitung berkisah dan curhat apepun,"ujar Rikky.
 
Cukup lama ngobrol yang saling memberi masukan antar organisasi perusahaan media KBO Babel dengan organisasi serikat pekerja Farkes RSBT ini, sehingga waktulah yang memisahkan silahturahmi kedua organisasi ini.

Sebelumnya ditutup dengan photo pose bersama dengan latar belakang wallpaper pulau-pulau dalam NKRI yang tersamar gambar logo organisasi KBO Babel. 

Rikky Fermana penanggungjawab  didampingi Ryan A Prakasa Sekretaris KBO Babel menerima paket oleh-oleh buah-buahan yang diserahkan oleh Faizalliza Alimin Ketua organisasi SP Farkes RSBT, yang diabadikan dalam jepretan lensa kamera sebagai kenang-kenangan bahwa kedua organisasi ini telah membangun ikatan hati dalam silahturahmi dan saling mendukung satu sama lainnya serta bersama-sama berharap keberadaan organisasi ini dapat memberi manfaat baik masyarakat di Bangka Belitung.

(KBO Babel) IT

Selasa, 30 November 2021

Kapolres Bateng AKBP Risya Perintahkan Jajaran, 'Tangkap Ti Rajuk Beraktifitas Jongkong 12 Dan Dikawasan Marbuk Sekitarnya!'



KOBA (BANGKA TENGAH), IT - Menindaklanjuti laporan masyarakat adanya aktifitas Tambang Inkonvesksional (TI) jenis rajuk wilayah Pungguk, Kenari, Merbuk serta Jongkong 12 Kecamatan Koba, Tim Gabungan (Timgab) Polres Bangka Tengah (Bateng) bersama Satpolpp Bateng melakukan razia dilokasi yang dimaksud. Hasil razia tersebut, Timgab berhasil mengamankan peralatan TI rajuk tanpa pemilik.

"Benar, kita hari ini mendatangi beberapa titik aktifitas TI rajuk sesuai laporan warga, yakni seputaran marbuk, pungguk, kenari serta jongkong 12," kata Kapolres Bateng, AKBP Moch Risya Mustario, Selasa (30/11/2021).

Warga yang melapor merasa resah, pertama akses jalan di jongkong 12 terancam putus, hingga ancaman banjir dari aktifitas TI Rajuk wilayah merbuk, kenari dan pungguk.

"Di lokasi tadi sepi, tersisa hanya bebarapa unit TI rajuk tanpa pemilik. Semua peralatan yang ada tadi kita angkut bersama Satpolpp Bateng," ungkapnya.


AKBP Risya menyebut pihaknya akan mencari tahu pemilik TI rajuk yang diamankan. Ia juga mengimbau lagi dengan tegas agar aktifitas TI yang merugikan orang lain tidak dilakukan lagi berulang ulang.

"Tidak henti-hentinya, kita akan terus menindaklajuti laporan warga. Kamipun meminta penambang jangan merusak Daerah Aliran Sungai (DAS), tidak ada toleransi bagi tertangkap tangan merusaknya kali ini," tegas AKBP Risya.

Ia juga mengintruksi anggota Polres Bateng untuk terus memantau titik-titik rawan banjir dan potensi kerusakan alam akibat tambang timah yakni DAS. 

"Bagi yang membandel, saya perintahkan tangkap," pungkas AKBP Risya. 

(Rikky Fermana) IT


POSTINGAN TER-UPDATE

Gelar Sosialisasi P4GN Dan Tes Urin Para Anggota Brimob Pelopor PMJ di Mako, BNK Bekasi Berkomitmen Perangi Dan Berantas Narkotika

KABUPATEN BEKASI, IT - Dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi bersama ...

Postingan Populer


NASIONAL


DAERAH