Selasa, 30 November 2021

Kadus Tanjung Batu Ungkap, Ada Puluhan Ponton Ti di Perairan Kianak Dikoordinir Oleh Zambi (Oknum Warga)


RIAU SILIP (BANGKA), IT - Agus Kepala Dusun (Kadus) Tanjung Batu yang disebut mengkoordinir puluhan ponton Ti yang beraktifitas di kawasan perairan Kianak wilayah desa Barbara, justru merasa dituding sepihak orang yang disebut mengkoordinir penambangan ilegal ponton Ti atas pemberitaan tersebut, (30/11/2021).

Pasalnya puluhan ponton Ti yang beroperasi di Kawasan Perairan Kianak tersebut juga dikoordinir oleh oknum warga setempat, bahkan oknum warga yang berkoar-koar di media online tersebut setiap hari ikut 'nyanting' pasir timah di ponton Ti yang beraktifitas.
 
Bahkan ditegaskan Agus bahwa dirinya tidak pernah menyuruh para pemilik ponton Ti itu untuk menambang di
 Kawasan Perairan Kianak meskipun perairan tersebut masuk wilayah administrasi dusun Tanjung Batu.

Kepada jejaring media pers Babel, Kadus Tanjung Batu Agus mengklarifikasi terkait pemberitaan itu terkesan menuding puluhan ponton Ti yang beraktifitas dikoordinir olehnya.

Justru terlebih diungkapkannya bahwa ada beberapa oknum warga setempat yang juga mengkoordinir kegiatan beraktifitas penambangan timah illegal menggunakan ponton Ti.

Kendati dirinya tidak menampik memang ada sebagian dari warganya yang memberitahu kepada dirinya menambang dikawasan perairan Kianak, sehingga dirinya disebut-sebut orang mengkoordinir ponton Ti yang beraktifitas di perairan tersebut.

Selain itu ia juga mengungkapkan Heri, oknum warga yang berkoar-koar dimedia online justru setiap saat meminta jatah 'cantingan' mengatasnamakan warga setempat kepada penambangan atau pemilik ponton Ti. 

" Sedangkan di situ ponton-ponton  yang paling banyak binaaannya itu kubu Zambi sekitar 50 lebih ponton, yang sekarang bersembunyi di sungai-sungai mungkin karena ada pemberitaan di media-media, "ungkap Agus yang disampaikan melalui rilisnya, Selasa (30/11/2021).

Lanjutnya,"Sedangkan awal yang kerja di pulau Kianak tersebut itu warga berbura lah yang memulainya yang dikoordinir oleh Zambi yang mingguannya 1 jt, yang persen koordinasinya dipotong 15%, timah nya 35 % ditampung di pos penimbangan oleh Zambi, bahkan ada 3 cantingan info dari penambang,"ungkapnya.

Bahkan diungkapnya, warga yang menambang di Perairan Kianak sebagian hasilnya untuk tiga Dusun di Desa Berbura.

"Kita bagi ke 3 dusun yang ada di desa Berbura, malahan dusun Rambang lebih besar porsinya kita bagi dari dusun Buhir dan Bernai. Dengan nelayan juga kita hubungannya baik, terbukti kita berbagi cantingan dengan nelayan-nelayan dari Rambang dari kgiatan kita,"beber Kadus Tanjung Batu.
 
Agus juga menyindir pernyataan Zambi,  bahwa warga Berbura tidak ada yang menambang? justru Kadus ini berani menunjukan ponton binaan  Zambi saat ini sedang bersembunyi. 

"Bisa nggak dia membuktikan di situ, kalau mau buktikan akan saya bawa tempat-tempat persembunyian ponton-ponton dari Berbura di sungai-sungai dan di Pelabuhan Bernai,
Intinya pernyataan di media-media bahwa masyarakat Berbura komplain dengan kegiatan kita disitu ,pertanyaan saya, masyarakat yang mana,kalo cuma seglintir orang berarti itu oknum dari Berbura yang merusuh kita karena ada kepentingan tertentu, Jangan ponton-ponton ilegal mereka bersembunyi di sungai kalau terjadi masalah seperti ini, itu namanya pengecut, melempar kesalahan dengan orang lain dengan fitnah-fitnahan mereka,"tegas Agus. 

Dipertegas Agus," Intinya yang bekerja di tempat kita sekarang ini selain dari warga Tanjung Batu, banyak pula ponton-ponton dari Berbura, dan  kalau mau membasmi kegiatan kita yang jelas untuk Berbura, basmikan dulu puluhan ponton-ponton mereka yang sekarang sembunyi di sungai dan pelabuhan Bernai, karena ponton-ponton mereka lah yang memulainya, kami cuma kena imbasnya,"tegasnya.

Kendati demikian, dirinya selaku Kepala Dusun perwakilan warga Tanjung Batu sangat mendukung adanya penertiban penambangan ilegal dikawasan perairan pulau Kianak namun ia berharap tidak adanya tebang pilih.

" Kalau mau di bersihkan kegiatan di Kianak, ayo kita bersihkan selamanya, jangan ada satu pun yang berkegiatan disitu sampai kapan pun biar tidak terkesan tebang pilih. Ini sebenar fakta yang terjadi di lapangan." pungkasnya. 

Saat berita ini dipublis sejumlah nama yang disebut oleh narasumber jejaring media Pers Babel masih dalam upaya untuk di konfirmasi. 

(Rikky Fermana) IT

Sabtu, 27 November 2021

Disinyalir Marak Permainan Kotor di PT Timah Tbk, LPKN : 'Para Oknum Pejabat Gunakan Uang Negara Tak Transparan, Mereka Tergolong 'Kucing Kurap!"


JAKARTA, IT - Terkait maraknya dugaan permainan kotor yang mengindikasikan terjadinya "Tindak Pidana Korupsi" secara masif di lingkungan PT Timah Tbk, serta pembiaran dari pihak para pejabat terhadap para pengawas dilapangan yang terindikasi melakukan "Penggelapan" aset milik PT Timah Tbk, sehingga dapat merugikan perusahaan milik negara (BUMN), di tambah dengan keterangan pihak humas PT Timah Tbk yang terkesan tidak fokus alias "Plintat-Plintut"menuai tanggapan keras dari Ketua LSM Lembaga Pemeriksa Keuangan Negara (L.P.K.N), (27/11/2021).

Hal tersebut di ungkapkan Ketua Umum LSM L.P.K.N (Lembaga Pemeriksa Keuangan Negara ), Irwan Awaluddin S.H saat dimintakan tanggapannya oleh para Awak Media di Jakarta, mengatakan,"Bila memang pihak PT Timah Tbk yang Notabene adalah Perusahaan Milik Negara (BUMN) tidak fokus dan meresponse dengan cepat pada informasi yang di sampaikan oleh para Awak Media pada perusahaan tersebut terkait adanya kegiatan yang mengindikasikan adanya kebocoran income perusahaan yang dapat merugikan perusahaan milik negara tersebut, ditambah dengan keterangan Press Conference yang di keluarkan dari pihak Humas PT Timah Tbk tidak sesuai dengan fakta di lapangan (Jauh Panggang Daripada Api) menjadi terkesan Human Error, serta dugaan pembiaran yang di lakukan oleh para pejabat di lingkungan PT Timah Tbk tentang adanya dugaan unsur penggelapan yang di lakukan para pengawas di lapangan sudah tentu hal tersebut menjadi point bahwa dapat diduga adanya persekongkolan secara masif, Sistematis Terstruktur dan Terorganisir di lingkungan PT Timah Tbk di bawah kepemimpinan Dirut PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani," paparnya.

"Dalam hal ini, bila memang benar peristiwa tersebut terjadi dan sudah berlangsung lama, maka pihak yang bertanggung jawab penuh terkait kebocoran-kebocoran income Perusahaan Milik Negara (BUMN) serta penyimpangan-penyimpangan para Oknum tersebut yang berdampak pada kerugian Perusahaan Negara adalah Dirut PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Dirops PT Timah Tbk, Agung, dikarenakan lalai dalam melakukan pekerjaannya sehingga berdampak pada kerugian keuangan negara," tandasnya.

"Untuk itu kami dari LSM L.P.K.N (Lembaga Pemeriksa Keuangan Negara) akan terus memantau perkembangan yang menyangkut dengan keuangan Negara di berbagai Institusi dan BUMN, bila kami menemukan bukti-bukti kuat terkait akan hal itu sudah tentu dan dapat dipastikan bahwa kami akan melakukan langkah-langkah hukum dengan memeja hijaukan para Oknum-oknum pejabat yang terbukti telah melakukan "Tindak Pidana Korupsi"," tegasnya.

Ketum L.P.K.N menegaskan," Para Oknum-oknum Pejabat yang menggunakan Anggaran Negara (Notabene Uang Rakyat) di berbagai Institusi Pemerintah, TNI, Polri maupun BUMN namun tidak transparan didalam mengimplementasikan kegiatannya kepada masyarakat, kami tegaskan mereka masuk dalam kategori golongan "Kucing Kurap"atau "Ular Kadut!"," pungkasnya.

(Joggie) IT

Memalukan!, Oknum Pengawas PT Timah Diduga Ikut Terlibat 'Gelapkan' Pasir Timah Milik PT Timah Tbk


BANGKA, IT - Aktifitas giat penambangan biji timah yang menggunakan sarana Ponton Isap Produksi (PIP) mitra PT Timah di perairan Kabupaten Bangka khususnya di lokasi laut Muara Nelayan II, Sungailiat atau di DU 1548 ini patut menjadi perhatian dari pihak anak perusahaan BUMN ini (PT Timah), (27/11/2021).

Pasalnya, aktifitas penambangan di lokasi setempat diduga atau disinyalir adanya praktik penggelapan aset milik PT Timah hasil kegiatan PIP tersebut berupa biji timah keluar dari Pospam setempat.

Berdasarkan pantauan langsung serta data yang dimiliki dari jejaring tim media ini di lapangan menyebutkan jika aktifitas tambang tim dengan sarana PIP di perairan Muara Nelayan II, Sungailiat itu dikerjakan oleh dua perusahaan mitra PT Timah sebut saja perusahaan A dan B.

Selain itu, pantauan jejaring media ini di lapangan menyebutkan pula jika aktifitas tambang PIP di lokasi setempat atau selama pekerjaan berlangsung disinyalir ada sejumlah ponton yang bekerja di luar kuota SPK yang diberikan kepada dua perusahaan tersebut.

Informasi lain pun menyebutkan, dalam kegiatan penambamgan sejumlah PIP ini pun diketahui jika perusahaan A mendapat kuota menggunakan PIP sebanyak 5 unit. Sedangkan perusahaan B  sebanyak 3 unit PIP. Kondisi ini berdasarkan atau sesuai dengan SPK yang telah dikeluarkan oleh pihak PT Timah kepada mitranya (Perusahaan A dan B).

Namun kondisi itu pun berbeda halnya jika disaksikan di lapangan atau lokasi, sebaliknya dalam kegiatannya diduga perusahaan B melibatkan sedikitnya 8 unit ponton (PIP) untuk bekerja di perairan setempat (Muara Nelayan II Sungailiat).

Begitu pula kondisi di laokasi setempat pun diduga perusahaan A pun turut melibatkan sedikitnya 6 unit ponton (PIP) sedangkan 2 unit ponton tak beroperasi.

Kondisi penambangan biji timah di perarian setempat diduga adanya 'permainan' antara pihak perusahaan mitra PT Timah demgan oknum pengamanan maupun oknum karyawan di bidang Pengawasan Tambang PT Timah, sehingga hasil produksi dari aktifitas sejumlah unit ponton (PIP) milik dua perusahaan mitra itu diduga tak disetorkan ke Pospam PT Timah setempat.

Kondisi ini pun akhirnya terkuak ketika tim dari petugas pengawas tambang bersama BKO Pengamanan PT Timah baru-baru ini sempat mengawasi kegiatan operasional sejumlah PIP di perairan Muara Nelayan II, Sungailiat, Bangka.

Pantauan jejaring media ini, tim  pengawas penambangan saat itu turun ke lokasi lantaran sebelumnya menyusul adanya laporan dari warga nelayan di daerah setempat yang tidak mau disebutkan identitasnya terkait jumlah penerimaan dana kompensasi kepada sejumlah nelayan dikatakannya tidak sesuai dengan hasil produksi yang dihasilkan dari kegiatan sejumlah PIP yang dikelola oleh pihak perusahaan mitra PT Timah tersebut.

Mirisnya, tim pengawas atau petugas dari PT Timah justru tak dapat berbuat banyak terkait menyaksikan di lokasi ditemukan sejumlah ponton (PIP) yang bekerja di luar ketentuan SPK atau di lokasi perarian setempat, lantaran sejumlah PIP tersebut diduga dibekingi oleh oknum aparat penegak hukum (APH).

Di lain pihak, Mito selaku Pengawas Tambang (Wastam) Laut PT Timah wilayah Sungailiat, Mito sempat dikonfirmasi terkait aktifitas sejumlah PIP di kawasan perarian Muara Nelayan II, Sungailiat diduga beroperasi secara ilegal. Namun sayangnya Mito belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat/What's App (WA), Jumat (26/11/2021) sore.

Sementara Kepala KBO Babel Meyrest Kurniawan saat dimintakan keterangan dan tanggapannya  Jumat (26/11/2021) malam mengatakan, " Sepertinya dari kondisi tersebut jelas dan masive adanya permainan antara pihak CV dengan oknum pengamanan dan Oknum Karyawan Pengawasan Tambang, tidak masuk dalam laporan produksi yang harus disetor kepospam PT.Timah," katanya.

Menurut Meyrest Kurniawan, "Disinyalir ada oknum Karyawan  yang sengaja melakukan penggelapan, penyalahgunaan wewenang terkait, kelebihan kuota ponton dan hasil produksi yang dihasilkan tidak disetorkan ke PT.Timah. Jelas ini akan merugikan Perusahaan dan Pendapatan Negara," tandasnya.

"Hal ini tentunya menjadi PR kepada PT.Timah untuk lebih bisa mengawasi  aset Timah yang berada dalam IUPnya,"pungkasnya mengakhiri wawancara.

Sejauh ini Tim Media ini pun masih mengupayakan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait termasuk perusahaan mitra PT Timah terkait aktifitas sejumlah PIP ilegal di lokasi perairan setempat diduga telah terjadi penyelewengan dari ketentuan SPK PT Timah termasuk dugaan penggelapan terhadap hasil produksi biji timah keluar dari Pospam PT Timah. 

(Rikky Fermana/Tim KBO Babel) IT

Jumat, 26 November 2021

Premanisme Merajalela di Medan, Pengusaha : 'APH, Baik Polri, TNI dan Instansi Terkait Takberkutik'

Anton Charliyan

MEDAN, IT – Setelah melaksanakan Mitrapol Award di Hotel Kryad Banda Aceh dan Sabang. Anton Charliyan sebagai Tokoh Budaya yang juga duduk sebagai Pembina INTI Jabar (Ikatan Nasional Tionghoa Indonesia) Mendapat Undangan dari Para Pengusaha Medan untuk Silaturahmi, dalam beberapa Diskusi kecil dengan para pelaku usaha baik Kecil maupun menengah yang dilakukan dibeberapa tempat di Medan, (26/11/2021).

Salah satu tempat yang diskusi yakni di Hotel Ibis, di Durian Ucok dan di Bihun Bebek Asie. Mereka menyampaikan beberapa Keluhan yang selama ini di alami. Ternyata sudah menjadi momok dan sangat Meresahkan mereka.

Anton mantan seorang Kapolda tentu sangat erat kaitanya dengan Masalah-masalah yang menyangkut Keamanan dalam dunia Usaha dan yang mereka keluhkan diantaranya masih sangat tingginya praktek-praktik Premanisme terutama dalam bentuk Pungutan Liar, baik di Dunia Angkutan, Pasar maupun di terminal dan Pelabuhan-pelabuhan.

Hal ini sangat mengganggu dan Meresahkan mereka, Apalagi dimasa Pasca Covid yang belum stabil ini, Bisa Bertahan saja sudah setengah mati, apalagi harus menghadapi Premanisme, merupakan beban yang sangat memusingkan, tapi mau apa lagi mereka Hanya bisa pasrah tak Berdaya mengikuti apa maunya Sang jagoan.

Karena kalau tidak dituruti pun, bukan hanya ancaman pengrusakan barang atau Kendaraan bahkan para preman jagoan tersebut tidak segan-segan melakukan Upaya-upaya Kekerasan, memukul, melempari mobil, melukai dengan senjata tajam bahkan tidak jarang sampai menggunakan Senpi. Salah satu pengusaha Senior yang tidak mau disebut namanya menyampaikan kepada Abah Anton.

Kata Dia, “Medan ini sudah kaya kota Koboy pak, Semua orang tahu bahwa Medan terkenal sebagai kota Preman”, ujarnya.

“Ini sudah berlangsung puluhan tahun, semacam sudah jadi budaya lah. Tapi Aparat Pemerintah baik Polri, TNI, Pemda dan Intansi terkait Terkesan Tidak mau tahu, masa bodoh atau dengan Kata lain diduga melakukan Pembiaran dan diduga aparat keamananpun Tak Berkutik terhadap apa yang mereka lakukan setiap hari, di Depan mata semua orang”, ungkapnya. 

Kalau ini Hoax, silahkan cek sendiri kelapangan. Jika perlu turunkan intel untuk Mengecek Kebenaran kata-kata kami ini, tambahnya.

Diungkapkan nya juga, “Para pengusaha disini bingung harus Mengadu kemana dan kepada Siapa, bahkan mereka Pesimis, kayanya Tidak ada satupun Pejabat yang akan mampu membasmi Premanisme yang ada Di kota Medan ini”, terangnya.

Masih ditempat yang sama, Para Pengusaha tersebut terus mengadu ke Abah Anton Charliyan. "Mereka sudah pernah mengadu kemana-mana bahkan sampai ke Presiden, tapi tetap aja Tidak Berubah. Gitu lagi gitu lagi," jelas Abah Anton.

"Jika adapun tindakan, paling hanya tegas beberapa saat aja, selanjutnya kambuh lagi. bila saja ada jalan untuk bisa mengadu kepada Malaikatpun pasti akan mereka tempuh, atau jika Perlu jin pun ndak apa-apa, yang penting bisa memberantas Premanisme, pasti akan kami datangi dimanapun tempatnya," tandas Para Pengusaha.

"Saking rindunya mereka akan rasa aman bebas dari Premanisme,"l;anjutnya, "Merekapun menantang seandainya hari ini ada yang bisa Menertibkan Premanisme dengan sungguh -sungguh, kami pasti akan menjulukinya sebagai Malaikat Penolong. Bahkan jika diizinkan kami pun berani mendaulatnya sebagai Gubernur, Walikota, Pangdam bahkan Kapolda seumur hidup."

Mereka sampaikan,"Benar sekali kami sangat rindu Sosok Pemimpin yang Betul-betul Berani dan Tegas, seperti Pak Sutanto yang dulu pernah menjabat Kapolda Sumut. Dimana pada saat itu bukan hanya Judi saja yang berhenti, tapi  Premanisme juga sama-sama dilibas, ikut berhenti tidak berkutik. Lalu kira-kira masih Adakah Sosok Sutanto Dimasa kini ?," ungkap mereka seraya bertanya.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Abah Anton panggilan Akrab Anton Charliyan. 
Abah Anton hanya bisa mengerutkan dahi. “Kayanya agak Sulit, tapi tidak berarti tidak ada, Siapa tahu saat ini akan Lahir Bapak Sutanto-sutanto baru dari Kota Medan”, ucap Abah Anton

"Apalagi sekarang ini banyak Pemimpin-pemimpin Hebat di kota Medan ini. Mulai dari Pak Edy Gubernur yang mantan Pangkostrad, Walikota Pak Boby yang punya kedekatan Khusus dengan Pusat, Tentu akan punya power yang lebih pula. Terakhir Kapolda Medan Pak Panca dikenal dengan Pati yang Keras dan tegas," sambung Abah.

"Sehingga bila disatukan akan jadi satu kekuatan yang Luar biasa. Terlalu Kecil jika hanya untuk Memberantas Premanisme yang nota Bene sudah jadi Unggulan dalam Program PRESISI KAPOLRI  Yakni 'memerangi Premanisme sampai Keakarakarnya', Tapi ternyata Khusus Untuk Medan kata para Pengusaha tersebut, Kebijakan Kapolri pun Tidak ada Pengaruhnya apa-apa. Kalau orang sunda bilang "Euweuh Pangaruhna"," ujar Anton yang juga Dewan Pembina KBO Babel.

Kemudian ketika ditanya tentang pola Penanggulangan Preman itu sendiri, Anton menambahkan bahwa "Premanisme ini, Pasti bisa diberantas dan Pasti Berhasil. Poso bahkan Teroris aja bisa, apalagi Premanisme. Kuncinya agar Seluruh Steak Holder Mulai dari TNI, POLRI, PEMDA dan seluruh aparat terkait Termasuk Ormas dan LSM itu sendiri mau Berkomitmen, Bersatu, Saling Bekerja sama, Bersinergi, satu sama lain untuk Berantas Premanisme dengan Serius Seserius-seriusnya, Semacam Tim Gabungan lah," kata Abah Anton sambil tersenyum.

Abah Anton juga menuturkan, "Sekarang ini tidak Bisa hanya POLRI Saja yang dikedepankan untuk bekerja Sendirian, Walaupun memang sebagai Garda Terdepan. Kamtibmas adalah Polri. Tetapi Mutlak tetap harus didukung oleh seluruh instansi terkait, sebagai satu sistem yang utuh dan Sinergis," tutur Abah Anton.

"Mampukah Aparat medan / Sumut Berantas Premanism ?.Ataukah tetap akan jadi Trade Mark bahwa Medan sebagai kota yang masih kental dengan Aksi2 Premanisme...??? ," tanya Abah Anton/

"Padahal dibalik itu," lanjut Anton,"Medan dikenal sebagai Kota Kuliner dan kota Perdagangan yang luar biasa, dimana para Penduduknya begitu Ramah dan Terbuka, berbanding terbalik dengan yang dialami para Pengusaha setempat." 

"Mari kita semua berkomitmen bebaskan Kota medan dari Aksi aksi Premanisme yang meresahkan Para pengusaha. Suatu Tantangan yang harus kita jawab bersama… “ORA ET LABORA”,"Pungkas Abah Anton seraya mengajak yang hadir dalam acara tersebut berkomitment

(Rikky Fermana) IT

Kamis, 25 November 2021

Berhasil Wujudkan Mimpi, Persikasi Menjadi Juara Soeratin 2021 Lewat Tendangan Penalti



CIKARANG TIMUR, IT – Persikasi Kabupaten Bekasi berhasil mewujudkan mimpinya menjadi Juara Soeratin U-17 Piala H. Umuh Muchtar, setelah dalam partai final menang adu penalti 6-5 atas Tim Super Progresif Bandung. 

Pertandingan bergengsi yang dihadiri Plt Bupati Bekasi Akhmad Marjuki dan sejumlah pimpinan perangkat daerah itu dimainkan tanpa penonton di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, pada Rabu (24/11/21).

Partai Final yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Diskominfosantik Kabupaten Bekasi itu, diselesaikan dengan adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0-0 dalam 90 menit dan babak tambahan.

Selama jalannya pertandingan, baik di babak pertama maupun babak kedua, Persikasi Bekasi memilih bertahan dan mengandalkan serangan balik untuk bisa mencuri gol.Namun, hingga akhir pertandingan, dan setelah babak tambahan, skor tak berubah sehingga pertandingan pun harus diselesaikan melalui adu penalti.
 
Dalam drama adu penalti yang menegangkan tersebut, pemain Persikasi sukses mencetak enam gol melalui eksekutor Rai Aisan, Ramadani, Mustadi Bilang, Maulana, Fami dan Perdi.Sementara kubu Super Progresif Bandung hanya mampu meraih lima gol, selisih tipis dengan tim kebanggaan Kabupaten Bekasi.
 
Dengan kemenangan itu, Persikasi berhasil menyandang Juara pertama Soeratin U-17 tingkat Jawa Barat, sementara gelar kedua diraih Tim Super Progresif. 

Pelatih Persikasi, Abdullah Syafei menyatakan, memilih pola bertahan merupakan solusi untuk menghadapi Tim Bandung yang memiliki stamina penuh.

"Ya, kita memang memilih bertahan. Tim sudah melewati serangkaian pertandingan dalam kondisi lelah, karena sehari sebelumnya, Persikasi menghadapi Depok City di Semi Final. Dan selang satu malam istirahat, langsung menghadapi final,”ujarnya. 

Menurut Syafei,"Sebuah keberuntungan Persikasi masih bisa menahan setiap serangan dari tim Super Progresif, baik di babak pertama maupun babak kedua," terangnya.

"Untuk tim Persikasi sendiri," lanjut dia, "Hanya mampu melakukan beberapa serangan balik. Padahal, tidak sedikit serangan tim Super Progresif yang nyaris membobol gawang Persikasi yang dijaga oleh Andika Farhan."

Abdullah Syafei mengungkapkan, dengan kemenangan ini, Persikasi berhasil mengembalikan tahta juara setelah 13 tahun Piala Soeratin melanglang buana di Kota dan Kabupaten lain.

"Kemenangan ini untuk Kabupaten Bekasi. Berkat dukungan dari masyarakat Kabupaten Bekasi, Piala Soeratin kini sudah kembali ke Bekasi," tandasnya.

Ketua PSSI Kabupaten Bekasi, Hamun Sutisna menyatakan, keberhasilan Persikasi menjadi Juara Soeratin U-17 Piala H. Umuh Muchtar adalah prestasi yang membanggakan.

"Ya, ini sangat membanggakan. Persiapan hanya tiga bulan, tapi Persikasi U-17 bisa meraih juara," ungkapnya.

"Selain itu," sambung dia, "Semua pemain merupakan asli dari Kabupaten Bekasi dari binaan sekolah sepakbola (SSB) dan klub yang ada di Kabupaten Bekasi," pungkasnya bersemangat.

(Heru) IT

Rabu, 24 November 2021

Wujudkan Pangkalpinang Sebagai Kota Metropolis, Molen : 'Membangun Kota Pangkalpinang Hilangkan Kultur 'Dak Kawa Nyusah''


PANGKALPINANG, IT - Kota Pangkalpinang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), oleh karenanya Kota Pangkalpinang pun  dianggap sebagai 'wajah' dari Provinsi Kepulauan Babel, (24/11/2021).

Konsep penataan dan ruang sekaligus upaya pembenahan di dalam wilayah Kota Pangkalpinang tentunya dibutuhkan ide-ide 'kreatif' dari seorang kepala daerah setempat.

Selama dua tahun ini Kota Pangkalpinang dipimpin oleh Dr Maulan Aklil S.IP, MSi dan wajah Kota Pangkalpinang pun kini terlihat ada 'perubahan' yang signifikan meski hanya sebagian sisi sudut Kota Pangkalpinang telah berdiri sejumlah bangunan yang dianggap sebagai ikon Kota Pangkalpinang.
Konsep pembangunan sejumlah ikon di ruang wilayah Kota Pangkalpinang tersebut tentunya tak hanya bermodalkan niat semata melainkan hal itu kini telah diwujudkan oleh Wali Kota Pangkapinang yang akrab disapa dengan sebutan nama 'Bang Molen' ini.

Dalam bincang-bincang singkat di studio Podcasting Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel), di kawasan jalan Pulau Bangka, Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Rabu (24/11/2021) siang, acara yang dipandu oleh Ryan Augusta Prakasa S.Sos selaku Host KBO Babel, Molen mengatakan upaya peningkatan pembangunan di berbagai sektor tentunya tidaklah mudah dilakukan dengan begitu cepat.

Sebaliknya menurutnya, untuk meningkatkan pembangunan Kota Pangkalpinang itu justru butuh proses serta dilakukan secara bertahap dan diiringi pula dengan tekad dan keyakinannya demi mewujudkan Kota Pangkalpinang sebagai 'Kota Metropolis' sesuai dengan impiannya.

"Untuk mencapai suatu target pembangunan itu tentunya tidak bisa langsung jadi namun hal itu kami lakukan secara bertahap. Bahkan sejak awal saya menjabat sebagai Wali Kota Pangkalpinang saya telah menginventarisir permasalahan-permasalah yang ada di Kota Pangkalpinang," ungkap Molen.

Lanjutnya, dalam penentuan proses pembangunan tersebut ditegaskanya tentunya hal itu ia lebih mengedepankan sektor mana yang dianggapnya menjadi skala prioritas pembangunan di Kota Pangkalpinang.Meski begitu Molen pun tak menampik selama ia memimpin Kota Pangkalpinang memang ada target pembangunan dianggapnya saat ini masih belum terwujudkan. Namun ia sendiri malah berkeyakinan untuk tetap bisa merealisasikan impiannya membangun sebuah masjid megah dengan kubah yang terbuat logam timah. Masjid tersebut rencananya akan dibangun olehnya di pusat Kota Pangkalpinang.

"Insya Allah semoga dimudahkan oleh Allah SWT rencananya saya membangun sebuah masjid Agung di kawasan Alun-Alun Kota Pangkalpinang. Masjid ini kubahnya nanti terbuat dari logam timah," ungkap Molen.

Impian dapat membangun sebuah masjid megah ini sesungguhnya tak lain diakuinya guna mewujudkan impian masyarakat yang selama 30 tahun hingga saat ini belumlah terwujud.

"Alasannya itu. Saya ingin daerah kita khususnya Kota Pangkalpinang ini memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan kota-kota di daerah lainnya," harapnya.


Dalam kesempatan itu, Molen pun mengakui jika selama ini proses pembangunan Kota Pangkalpinang tentunya ada hal-hal yang dianggapnya menjadi suatu 'hambatan' bagi pemerintah daerah, diantaranya yakni kultur masyarakat itu sendiri.

"Yang saya maksudkan yakni Kultur. Kita ketahu jika masyarakat kita ini ada pemikiran dak kawa nyusah (bahasa daerah Bangka yakni malas melakukan sesuatu). Nah kultur seperti inilah harus kita hilangkan," terangnya.

Dalam bincang-bincang singkat bersama Ryan Augusta Prakasa selaku ketua DPD Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Provinsi Babel tak hanya seputar konsep pembangunan Kota Pangkalpinang namun beragam bidang lainnya pun sempat pula dipaparkan oleh Molen termasuk permasalahan banjir di wilayah Kota Pangkalpinang.

Obrolan 'seru' bersama orang nomor satu di Kota Pangkalpinang ini (Molen) dapat Anda saksikan dalam tayangan di chanel YouTube KBO Babel. 

(Rikky Fermana/Tim KBO Babel) IT

Anton Charliyan : 'Jangan Takut Ungkap Penyimpangan, Karena Fungsi Media Sebagai Sosial Control!'


BANDA ACEH, IT - Keluarga besar Mitrapol beserta jajarannya baru - baru ini  menggelar acara dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-5.Kegiatan ini di laksanakan di Kota Serambi Makah Banda Aceh pada Senin (22/11/2021) yang dihadiri  beberapa pejabat mulai, Gubernur Aceh , Kadivhumas Polri, Kapolda, Kajati, DPRD Banda Aceh, para Bupati , Kapolres , Para pengusaha, Instansi, terkait, Perguruan Tinggi , Pimpinan Umum dan Pembina Mitrapol, Kaperwil dan Kabiro serta  keluarga besar wartawan Mitrapol dari berbagai daerah di Indonesia,(23/11/2021).

Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Tarian sambutan khas Aceh yang sangat cantik & menawan.

Dalam sambutannya, Irjen Pol (Purn) Dr. Drs. H. Anton Charliyan selaku Pimpinan Umum Mitrapol mengatakan bahwa Banda Aceh merupakan kali pertama mengadakan HUT Mitrapol di luar Gedung Mabes Polri yang dilaksanakan pasca pandemi Covid 19. Meski dilaksanakan dengan sederhana namun terlihat penuh dengan keakraban.

Anton Charliyan yamg lebih dikenal sebagai Abah Anton dibalik kharisma dan senyumnya yanh selalu menghiasi bibirnya memberi beberapa masukan kepada seluruh awak media dimanapun berada, khususya media Mitrpol agar mampu berperan menjadi media yang memprioritaskan sarana kontrol sosial sebagai garda  terdepan yang akurat , tajam, objektif dan terpercaya.

" Bila perlu bisa lebih tajam dari silet, namun hal tersebut bisa terwujud berdasarkan fakta yang betul-betul akurat,  tidak malah menjadi  Hoax, apalagi yang menjurus kearah yang bersifat fitnah, ujaran kebencian & adu domba yang menyudutkan institusi & personilnya, sehingga  tetap bisa  membawa  kesejukan dan kedamaian," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menuturkan bahwa dengan adanya kritik sebagai kontrol sosial bukan berarti membenci Institusi atau individu personal tertentu seseorang tapi justru untuk membangun dan memperbaiki Institusi tersebut agar lebih maju dan bertanggung jawab.

" Maka dari itu setiap awak media sebagai pejuang informasi jangan takut untuk ungkap penyimpangan-penyimpangan dimanapun juga bahkan di beberapa daerah kasus-kasus yang tersembunyi dan terkesan dipeti Es kan bisa diungkap dan di proses lagi karena Peran Media," tuturnya.

" Insya Allah jika kita semua kompak, profesional, berani trgak lurus dan mau bekerja keras, Mitrpol dan seluruh awak media akan semakin sukses & berjaya," imbuhnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri dan Kapolda yang diwakili Kabid Humas Polda Aceh dalam sambutanya berharap agar Mitrapol tetap bisa bekerjasama sebagai mitra terbaik Polri di bidang media dan Informasi dalam rangka menciptakan situasi Kamtibmas yg kondusif.

Ditempat yang sama, Gubernur Banda Aceh yang diwakili Kakesbang menyampaikan sambutanya menguatkan apa yang disampaikan oleh Anton Charliyan bahwa peran media sebagai sosial kontrol saat ini sangat besar kiprahnya.

"Di daerah Aceh ini justru melalui media lah, kasus yang asalnya terpendam dan tersembunyi akhirnya bisa terungkap dan terkuak serta langsung di proses pihak penegak hukum. Maka dari itu peran media sangat penting dalam mengawal pembangunan di daerah agar bisa mengerem penyimpangan 2 yang sering terjadi selama ini," ujarnya.

Sebelum mengakhiri acara , Mitrapol menggelar acara puncak yakni memberikan apresiasi  kepada masyarakat Banda Aceh berupa Awards/Penghargaan atas kinerja keberhasilan personil-personil yang berprestasi dalam memajukan Institusinya masing-masing di provinsi Banda Aceh baik dari Pemda, Polri, TNI, DPRD, Kejaksaan, pasca pandemi Covid 19 ini.

Dalam bincang bincang diakhir acara kepada awak media pendiri Mitrapol, Dadang berharap kepada seluruh keluarga besar Mitrapol agar tetap kompak dengan berita berita yang bisa dipertanggung jawabkan, tidak bersifat Hoax dan harus menarik, demi  kemajuan mitrapol.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini dengan sukses.

(Rikky Permana/Revandi/KBO Babel) IT



POSTINGAN TER-UPDATE

Gelar Sosialisasi P4GN Dan Tes Urin Para Anggota Brimob Pelopor PMJ di Mako, BNK Bekasi Berkomitmen Perangi Dan Berantas Narkotika

KABUPATEN BEKASI, IT - Dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi bersama ...

Postingan Populer


NASIONAL


DAERAH