Sabtu, 05 Juni 2021

Teroris OPM Kembali Bunuh Warga Sipil, TNI-Polri : "Teroris OPM Kerjanya Hanya Ancam Dan Takut-takuti Rakyat!"



PAPUA, IT - Teror pembunuhan terhadap warga sipil oleh Kelompok Teroris OPM terjadi kembali. Kali ini menyasar seorang buruh bangunan bernama Habel Halenti (30), yang tewas ditembak kelompok teroris itu di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Puncak, pada Kamis (3/6/2021).
 
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Pol Mathius D Fakhiri saat di konfirmasi Awak Media membenarkan adanya penembakan tersebut. “Korban Habel Halenti (30), karyawan bangunan di Kampung Eromaga. Yang bersangkutan meninggal,” tandasnya,(04/06).

Dalam penjelasannya 
Kapolda Papua menuturkan bahwa, "Penembakan itu bermula saat korban bersama rekannya Muhamad Alif pergi dari Kamp Karyawan di Kompleks Pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, untuk mengangkut babi menuju Kampung Oronggabak, Distrik Omukia, sekitar pukul 12.30 WIT," tuturnya. 

Lanjut 
Mathius, "Saat hendak kembali ke Kamp bersama rekannya, korban ditodong senjata oleh kelompok teroris OPM yang membawa satu pucuk laras panjang dan satu pucuk laras pendek, kemudian ditembak hingga meninggal di tempat. Sementara rekan korban berhasil kabur dengan mengendarai mobil dinas milik Pemda Puncak jenis pikap dobel kabin yang juga sempat ditembaki kelompok teroris OPM hingga mengenai pintu mobil. Kemudian rekan korban langsung melaporkan kejadian itu ke Markas Polsek Ilaga," paparnya.

"Setelah menerima laporan, aparat gabungan TNI dan Polri yang dipimpin Kapolres Puncak langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 14.00 WIT. Saat tiba di TKP, rombongan personel TNI-Polri langsung diberondong kelompok kelompok teroris OPM...
Kontak tembak pun terjadi sekitar 15 menit. Hingga akhirnya gabungan personel TNI/Polri berhasil mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga," pungkas Kapolda Papua Inspektur Jenderal Pol Mathius D Fakhiri.

Sementara itu Kapen Kogabwilhan III, Kolonel CZI IGN Suriastawa saat dihubungi melalui pesawat telepon menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan tentang kejadian tersebut. “Benar, kami telah mendapatkan laporannya,” ujarnya. Kamis (3/6) sore.

Menurut Suriastawa, serangan secara diskriminan yang dilakukan kelompok teroris OPM kepada masyarakat sipil adalah ciri khas teroris. 

“Itulah teroris OPM, yang tidak ada nuraninya, kerjanya  hanya mengancam dengan menakut nakuti rakyat, merampas harta rakyat, membakar rumah rakyat, memperkosa dan membunuhi masyarakat sipil serta merusak obyek vital yang sangat dibutuhkan rakyat Papua,” ujar Suriastawa.

Menurut Suriastawa, apa yang dilakukan oleh kelompok teroris OPM ini sangat memalukan dan tidak selayaknya untuk didukung apalagi mendapatkan simpati. 

“Masyarakat Papua dan masyarakat internasional sudah paham betul terhadap sepak terjang teroris OPM ini, sehingga tidak mudah terhasut dengan hoaks dan bujuk rayu teroris OPM, bahkan ada beberapa  kepala suku/masyarakat yang terang-terangan menentang dan mengusir bahkan melawan teroris OPM dari daerahnya,” ucapnya.

Suriastawa menegaskan bahwa pemerintah melalui aparat gabungan TNI-Polri akan selalu bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hukum yang terjadi di wilayah Indonesia.

(Red) IT

Jumat, 04 Juni 2021

Dr Leonardus : "Program Afirmasi Pendidikan Dana Otsus Papua Belum Menjangkau Seluruh Generasi Muda Papua"



PAPUA, IT - Dr Leonardus Tumuka, doktor pertama dari Suku Kamoro yang menyelesaikan studi strata tiga (S3) pada pada University of the Philipines Los Banos, Filipina, tahun 2015. Pencapaian prestasi putra suku Kamoro itu, menjadi salah satu peserta penerima beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Umum Kemendikbud pada 2002 hingga 2005, (03/06).

Leo, demikian sapaan akrabnya, pada Rabu, 2/6/21 saat berbincang dengan Awak Media menceritakan bahwa, "ada 2002 setelah menamatkan pendidikan di bangku SMP YPPK Santo Bernadus Timika, ia terpilih bersama 71 putra-putri Papua lainnya untuk dikirim ke berbagai SMA di Pulau Jawa, Ia bersama empat rekannya memilih melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Madiun, Jawa Timur," katanya.

"Rekan-rekan yang lain tersebar di berbagai kota, ada yang di Jombang, Gresik, Sidoarjo, Solo, Ambarawa, bahkan Jakarta," imbuhnya.

Leo mengungkapkan,"Saya bersyukur ikut dalam program afirmasi itu dan kami 72 orang ditempatkan di sekolah-sekolah unggulan di Pulau Jawa yang rata-rata siswanya cerdas semua. Masuk ke sekolah unggulan di Pulau Jawa tentu menjadi tantangan berat bagi kami dari Papua," ungkap pria kelahiran Kampung Koperapoka, Mimika, 20 Juli 1984 itu.

"Usai tamat dari SMA Negeri 2 Madiun," kata Leo." Saya melanjutkan studi strata satu (S1) ke Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan, Bandung, hingga lulus pada 2009,"jelasnya.

Lebih lanjut leo mengisahkan sambil kuliah itu, ia menyambi bekerja sebagai salesman atau tenaga penjualan.

"Memasuki semester 5," lanjut Leo," Saya mendapatkan bantuan beasiswa BBM dari Pemerintah Kabupaten Bandung lantaran tergolong mahasiswa dari keluarga kurang mampu dimana orang tua saya berprofesi hanya sebagai petani serabutan,"terangnya.

Selanjutnya, ia mendapatkan bantuan beasiswa dari Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang kini berubah nama menjadi YPMAK hingga jenjang strata dua (S2) pada Universitas Katolik Soegiyapranoto, Semarang hingga lulus pada 2011, dilanjutkan Strata 3 (S-3) di Filipina.

Leo menghimbau bahwa," Dengan banyaknya tawaran beasiswa yang disediakan oleh pemerintah saat ini kepada anak-anak asli Papua, terutama melalui program afirmasi dari sumber dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua, maka sudah seharusnya hal itu memotivasi generasi muda Papua untuk bisa meraih prestasi akademik yang membanggakan," tuturnya.

"Hanya saja dalam praktiknya," kata Leo,"Program afirmasi pendidikan melalui dana Otsus Papua itu belum menjangkau seluruh generasi muda asli Papua di berbagai kabupaten/kota."

"Saya belum pernah mendengar ada pengumuman resmi dari pemerintah daerah yang membuka peluang dan kesempatan bagi anak-anak asli Papua untuk bisa melanjutkan pendidikan melalui program afirmasi yang didanai dari sumber dana Otsus Papua itu" ungkapnya.

Sehubungan dengan itu, Leopun berharap pada Pemprov Papua maupun Pemkab/Pemkot di daerah masing-masing untuk membuka secara terang-benderang ruang informasi perekrutan calon mahasiswa penerima bantuan beasiswa program afirmasi dari sumber dana Otsus.

"Saat ini," katanya, "Jabatan-jabatan penting dan strategis di lingkup manajemen PT Freeport Indonesia diisi oleh putra-putri asli Papua karena mereka memiliki kapasitas kemampuan yang memadai untuk bisa bersaing dengan orang lain. Ia berpesan yang paling penting itu membangun karakter diri yang baik,"papar Leo.

Kini sehari-hari Leo bekerja pada Departemen Community Affairs PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana dengan jabatan sebagai Senior Liaison Officer merangkap sebagai Ketua Yayasan Caritas Timika (YCTP) yang mengelola Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika. 

Leopun menegaskan bahwa,"Jangan mentang - mentang anak asli, lalu belajar santai-santai dan kemudian pulang menuntut mau dapat jabatan, bekerja di dunia industri butuh orang-orang profesional kalau kita memiliki keunggulan, melamar kerja di mana pun pasti akan diterima" pungkasnya mengakhiri pembicaraan.

(Red) IT

Kamis, 03 Juni 2021

Rapat Pembentukan Kepanitiaan Persiapan Rakerda SMSI Bekasi Raya di Bakmi Kota Lama, Kab.Bekasi



BEKASI, IT - Dalam rangka persiapan Rapat Kerja Daerah, Serikat Media Siber Indonesia (Rakerda SMSI) Bekasi Raya menyelenggarakaan rapat kepanitiaan di Bakmi Kota Lama, Komplek Pertokoan Icon City Kota Delta Mas,Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Kamis (03/06/2021).

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua SMSI Bekasi Raya, Doni Ardon didampingi Sekretaris Leksono Budiarto, Bendahara Anwar Soleh dan pengurus serta 17 CEO perusahaan media siber lainnya yang tergabung dalam keanggotaan SMSI Bekasi Raya.

Selain itu juga hadir penasehat SMSI Bekasi Raya Heru Budian Timor bersama Komandan Batalyon D Pelopor Satbrimob PMJ Kompol Budi Prasetyo diwakili Wadanyon Kompol Hendrik dan Kanit Intel Polsek Cikarang Pusat Iptu Suroso mewakili Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan.

Dalam pembukaannya, Doni Ardon menyampaikan bahwa kegiatan Rakerda SMSI Bekasi Raya kali ini mengambil momentum Hari Bhayangkara dengan mengusung tema Penguatan Peran SMSI Membangun Perusahaan Media Siber yang Profesional dan Terpercaya. Pemilihan tema ini didasarkan atas perlunya penguatan peran pers sebagai sumber informasi yang layak dipercaya.

"Untuk bisa dipercaya oleh masyarakat pembaca, kita perlu memperkuat SDM wartawan dan perusahaan medianya, dan kalau sudah dipercaya saya yakin berbondong bondong kerjasama terbangun antara perusahaan pers dengan insymtansi, baik swasta mapupun pemerintah," ucapnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Wadanyon Kompol Hendrik menyampaikan pesan Danyon Kompol Budi Prasetya bahwa pihaknya mendukung secara penuh kegiatan SMSI Bekasi Raya.
 
"Barusan juga saya mendapat kabar dari Dansat Brimob Kombes Pol Gatot Mangkurat, P.PJ., S.I.K bahwasanya beliau pun sangat mensupport kegiatan yang akan dilaksanakan SMSI Bekasi Raya," ucap Kompol Hendrik.

Hal sama diungkapkan Kanit Intel Polsek Cikarang Pusat Iptu Suroso. Dirinya diperintahkan KBO Sat Intel Polres Metro Bekasi untuk hadir mewakili Polres Metro Bekasi guna memenuhi undangan Ketua SMSI Bekasi Raya.

"Mari kita perkuat kerjasama pers terhadap Polri melalui momentum Hari Bhayangkara ke 75 tahun 2021 untuk memberantas berita-berita hoax dan ujaran kebencian yang memecahbelah peersatuan kesatuan," harapnya.

Rapat yang dipimpin wakil ketua bidang verifikasi Rochmatillah memutuskan pelaksanaan Rakerda SMSI Bekasi Raya akan diselenggarakan pada Hari Rabu tanggal 28 Juli 2021.
 
Selain membahas program kerja SMSI Bekasi Raya, dalam Rakerda kali ini juga dirangkai dengan agenda dialog media yang akan melibatkan beberapa narasumber dari Dewan Pers serta mengundang para CEO media siber, cetak, TV dan radio serta unsur forkopimda Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi serta utusan pengusaha kawasan industri.

Berikut susunan kepanitiaan Rakerda SMSI Bekasi Raya tahun anggaran 2021-2022, yakni Pembina Kapolres Metro Bekasi, KBP Hendra Gunawan dan Komandan Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Metro Jaya, Kompol Budi Prasetya.

Lalu pengarah Sekretaris SMSI Provinsi Jawa Barat, Arie, enasehat SMSI Bekasi Raya, Heru Budian Timor, Ketua SMSI Bekasi Raya, Doni Ardon dan Sekretaris SMSI Bekasi, Leksono Budiarto.
 
Adapun panitia pelaksana yakni ketua Imam A (Pemimpin Redaksi bpbdnews.com), sekretaris Yayat Hidayat (Pemimpin Redaksi suaratopan.com) dan Bendahara J Laoly (Redaktur nawacitapost.com).

Selanjutnya seksi Humas yakni Paulus (Koordinator Liputan postkeadilan.com) dan Irwan (CEO mediahukumindonesia.com, koranrepublik.com, wartaberitanasional.com), seksi konsumsi Ebeth Saeful (Pemimpin Perusahaan koranwantara.com), seksi peralatan Jamaludin (Koord.buser86.com), seksi acara Dwi Syahputra (Redaktur mutiaratv.com) dan Jito. 

(*) IT

Rabu, 02 Juni 2021

Herman Mofu Himbau Rekan-rekannya Untuk Sadar dan Kembali Kepangkuan NKRI



PAPUA, IT - Seorang mantan anggota teroris OPM pimpinan Goliath Tabuni, Herman Mofu menghimbau rekan-rekannya untuk sadar dan kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,,(02/06).

Hal ini disampaikannya dalam unggahan video Instagram Satgas Nemangkawi Papua pada Selasa, (1/6/2021).

"Saya atas nama Herman Mofu dengan kesadaran sendiri, kembali untuk sadar dan banyak bekerja kepada keluarga dan pemerintah," kata Herman dalam unggahan video tersebut. Dengan kembalinya ia ke pangkuan NKRI, ia mengajak teman-temannya untuk sadar mengikuti jejaknya.

Herman menilai ada kepentingan di balik aksi kelompok teroris bersenjata di Papua. "Saya mengimbau kepada seluruh teman-teman, adik-adik, saudara-saudara yang masih bergerilya di seputaran lembah dan di kota, mari kita satukan pikiran pendapat untuk membangun daerah, bangsa dan negara karena perjuangan ini kita sendiri tidak tahu sampai kemana ujungnya," imbaunya.

"Semua ini dilakukan oleh orang-orang yang punya kepentingan sehingga mengorbankan jiwa raga kita sampai nasib kita pun terancam," tegasnya.

Sehingga, lanjutnya, dirinya mengimbau kepada temannya yang masih bergerilya di dalam hutan, maupun yang ada di pesisir kepulauan dan kota untuk menyatukan pendapat untuk membangun bangsa dan negara ini.

"Yang saya tekankan di sini, kita harus takut kepada tuhan, jangan kepada sesama kita, apa yang kita lakukan selama ini adalah kekeliruan yang sangat besar dan membela orang yang punya kepentingan" pungkasnya.

(Red) IT

Pengacara Natalia Rusli Menangi Perkara Investasi, Dibayar Kapal Bernilai Puluhan Miliar Rupiah!



BANGKA BELITUNG, IT - Natalia Rusli Pengacara dan Founder dari Master Trust Law Firm menambah deretan Prestasi dalam menangani perkara Investasi yang dipercayakan para Client Kepadanya.

Hal tersebut dapat dibuktikan pada acara serah terima Kapal Hisap Produksi Timah dari pemilik Investasi kepada Pengacara Natalia Rusli selaku kuasa hukum yang membela Keadilan bagi Clientnya.
 
Acara serah terima tersebut berlangsung di Bangka Belitung pada hari Rabu 2 Juni 2021 dan disaksikan oleh belasan awak kapal dan juga dihadiri oleh beberapa wartawan dari Jakarta.

“Kapal ini memiliki panjang 70 meter dan lebar 16,5 meter, kapal ini juga memiliki berat sebesar 400 ton.” Ungkap Satria, salah satu kru kapal hisap tersebut.

Satria juga mengungkapkan dalam masa produksi dan hisap, kapal tersebut dapat menghasilkan Timah dengan nilai sebesar 15 miliar per bulannya.

“Untuk harga Kapal Hisap Produksi ini berkisar 30 miliar rupiah, harga tersebut sudah termasuk lambung kapal dan juga peralatan untuk melakukan kegiatan Menghisap Timah” Ujar Iskar Hadi, staff operasional Kapal Hisap.

Natalia Rusli bersyukur dikarenakan salah satu perkara hukum yang ia tangani mendapatkan Jaminan Pembayaran dengan Kapal yang bernilai fantastis ini.

“Saya apresiasi pimpinan perusahaan investasi yang mau bertanggung jawab dalam menyelesaikan kewajibannya dengan menyerahkan salah satu asset bergerak yaitu berupa Kapal Hisap Produksi bernilai puluhan miliar rupiah.” Tutur Natalia Rusli saat ditemui awak media di Bangka Belitung.

Natalia Rusli juga mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung dirinya dalam doa dan selalu memberi dukungan moral dalam menjalani tugas dan perannya di bidang penegakan Hukum.

Natalia Rusli mengungkapkan bahwa sebagai pengacara dalam membela Hak Client bukannya malah membenturkan dan memperkeruh suasana antara Kedua Belah Pihak atau mengadu domba Aparat Penegak Hukum dengan Client.

Masyarakat bukan-nya selesai perkaranya, malah menambah perkara dengan Kuasa Hukumnya dan Aparat Penegak Hukum.

“Saya juga tidak lupa kepada orang-orang yang selalu membenci dan meremehkan saya, berkat mereka saya ada pada hari ini dalam dunia Hukum.” Pungkas Pendiri Master Trust Law Firm ini.

Natalia Rusli menghimbau bagi masyarakat yang memiliki perkara dalam Investasi Bodong dapat menghubungi Posko Bantuan Hukum 0818-899-800 (whatsapp) agar dapat berkonsultasi hukum secara gratis.

(Red) IT

Kolaborasi, Polsek Cikarang Pusat, Brimob dan Puskesmas Swab Pedagang Pasar Tegal Danas



BEKASI, IT - Polsek Cikarang Pusat bersama Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Metro Jaya berkomitmen untuk terus memutus mata rantai pandemik Covid-19 yang masih ada. Edukasi dan Test Swab Antigen secara gratis setiap hari digelar, termasuk bagi pedagang di lingkungan Pasar Tegal Danas, Rabu (02/06/2021).

Kapolsek Cikarang pusat Akp Zaini Abdilah Zainuri S.Kom,SIK didampingi tim Urkes Brimob Yon D PMJ Pimpinan Iptu Sugito dan tim Kesehatan Puskesmas Cikarang Pusat Pimpinan dr. Ersa mengatakan Test Swab Antigen yang digelar dari pagi hingga siang hari dilaksanakan kepada 50 pedagang di Pasar Tegal Danas.

"Alhandulillah setelah dilakukan swab, hasilnya semua negatif," kata Kapolsek.

Selain melakukan test Swab kepada pedagang, pihaknya melakukan edukasi guna memutus rantai pandemik Covid-19. 

"Kita ingatkan semua warga pedagang dan pengunjung agar mencegah Covid-19 dengan selalu melaksanakan protokol kesehatan ketika beraktivitas,” ungkap Kapolsek.

Diingatkannya, agar masyarakat pun mengurangi aktivitas di pasar. Bila tidak perlu sekali dan sangat mendesak lebih baik untuk beraktivitas di rumah saja.

Dalam pantauan media, pada saat diadakan edukasi, pedagang yang ditemui tidak menggunakan masker, langsung diberikan edukasi dan diberikan masker oleh petugas. 

“Kami ingatkan agar selalu mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak social distancing. Bagi yang terlupa membawa masker, akan diberikan untuk digunakan,” sambung Iptu Sugito.

Dalam pelaksanaan swab, tampak hadir Bhabinkamtibmas dan Babinsa TNI AD, diantaranya Bripka Endang, Bripka Ade Rusmadi, Bripka Nurfriyono, Brigadir Eka Agung, Sertu Samlawi dan Serda I Made Ngurah. 

(*) IT

Selasa, 01 Juni 2021

Didukung SMSI, Petani Sawit Kopsa M Laporkan PTPN V ke KPK dan Bareskrim Pori



JAKARTA, IT - Ahir tahun lalu tepatnya (11/12/2020), Ketua Koperasi  KOPSA-M Dr. Anthony Hamzah mendatangi kantor SMSI Pusat di Jakarta.

Kedatangan  Anthony Hamzah kala itu guna meminta dukungan kepada Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) agar dapat  membantu mengawal dugaan kasus penyerobotan lahan yang dialami para petani sawit di Riau tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Firdaus selaku Ketua Umum berjanji akan terus memantau kasus tersebut seraya menyarankan kepada Anthony Hamzah untuk mengganti pengacara selevel institute dan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kini menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut, belum lama ini dengan didampingi Tim Advokasi Keadilan Agraria-SETARA Institute, Jakarta, 200 petani Sawit yang tergabung dalam Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa M) melaporkan sejumlah pejabat PT Perkebunan Nusantara V (PTPN-V) ke Bareskrim Polri setelah sebelumya melaporkan kasus ini ke KPK.

Seperti telah disebutkan, laporan yang dibuat terkait  dugaan penyerobotan tanah 400 hektare di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Laporan diterima Bareskrim Polri dengan No. STTL/220/V/2021/BARESKRIM.

Sengketa antara petani Sawit yang tergabung dalam Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa M) dan PTPN V ini berawal pada tahun 2003 dan 2006 Kopsa-M dan PTPN-V membuat perjanjian kerjasama pembangunan kebun kelapa sawit pola KKPA untuk anggota koperasi yang direncanakan 2.000 hektar dalam bentuk Surat Perjanjian Kerjasama (MoU) yang ditandatangai oleh Kopsa-M dan Mardjan Ustha selaku Direktur SDM PTPN-V.

Pembangunan kebun kemudian dimulai tahun 2003. Selain tidak tuntas membangun kebun, tata kelola keuangan yang buruk, tanah-tanah petani itu dibiarkan oleh PTPN-V diambil alih secara melawan hukum oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

Akibat tata kelola pembangunan kebun yang tidak akuntabel, alih-alih menyerahkan kebun yang dibangun, 400 hektar kebun yang seharusnya menjadi hak petani justru diserobot oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
 
Seluas 400 hektar kebun tersebut diduga diperjualbelikan oleh seseorang yang berkolusi dengan salah satu petinggi PTPN V tahun 2007.

Pada tanggal 18 April 2007, telah dilakukan pengikatan jual beli secara melawan hukum di hadapan notaris Hendrik Priyanto yang beralamat di jalan Pembangunan No. 10 C, Kp. Melayu, Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau. 

Legalisasi penyerobotan itu diduga dilakukan oleh Endriyanto Ustha sebagai penjual dan Hinsatopa Simatupang, selaku pembeli.

Dalam akta jual beli, pihak notaris mengklaim melakukan pengikatan dengan menggunakan kuasa lisan yang diberikan pihak yang mengatasnamakan petani.
 
Namun faktanya, para petani tidak pernah memberikan kuasa dalam bentuk apapun bahkan sebaliknya mereka membuat pernyataan tentang tidak pernah memberikan surat kuasa lisan kepada siapapun.
 
Penyerobotan kebun ini juga merupakan bentuk pembiaran yang dilakukan oleh PTPN-V, yang seharusnya menjaga dan menyerahkan kebun ke petani, setelah 36 bulan dari pembangunan kebun.

Akibat penyerobotan tersebut, Hinsatopa Simatupang, yang merupakan Direktur Utama PT. Langgam Harmuni, diduga menguasai dan mengambil hasil dari perkebunan milik Kopsa-M seluas 400 hektar. Sementara 200 petani hanya menonton PT Langgam Harmuni, yang juga diduga beroperasi tanpa izin, karena tidak ada satupun HGU yang dikeluarkan di lokasi kebun Sawit tersebut, yakni di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Dalam pelaporan ke Bareskrim Polri, Tim Advokasi Keadilan Agraria SETARA Institute membawa bukti kepemilikan lahan berupa 7 sertipikat tanah dan 193 Surat Keterangan Tanah (SKT) dari Kecamatan Siak Hulu, Kampar.
 
Sejumlah orang menjadi terlapor dalam kasus ini, termasuk Mardjan Ustha, mantan Direktur SDM/Umum PT Perkebunan Nusantara V dan adik Mardjan Ustha yang bernama Endriyanto Ustha yang bertindak sebagai penjual lahan kebun.

Sebelumnya, Selasa, 25 Mei 2021, PTPN-V juga dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan penghilangan asset negara dalam bentuk lahan seluas 500 hektar dan dugaan korupsi biaya pembangunan kebun.

(Red) IT

Sumber : SMSI Pusat


POSTINGAN TER-UPDATE

Perkuat Peran Strategis, Peluncuran Buku 'Road to Rotterdam' Sebagai Salah Satu Special Mission Vehicle Kolaborasi LPEI Dan KBRI Den Haag

JAKARTA, IT – Indonesia Eximbank/Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kement...

Postingan Populer


NASIONAL


DAERAH