Sabtu, 03 April 2021

Pasca Serangan Teroris di Gereja dan Mabes Polri, Panglima TNI Perintahkan Tingkatkan Keamanan Dengan Posko Komando Taktis



JAKARTA, IT - Pasca serangan kelompok teroris di Gereja Katedral, Makassar dan Mabes Polri Jakarta, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P.  memerintahkan seluruh jajarannya meningkatkan pengamanan di tempat-tempat keramaian, objek vital nasional termasuk tempat ibadah.

“Saya telah memerintahkan seluruh jajaran TNI untuk meningkatkan pengamanan, termasuk gereja hingga objek vital nasional. Peningkatan keamanan dilakukan dengan patroli bersama dan mendirikan Posko Komando Taktis di titik-titik terpilih,” kata Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (1/4).

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa peningkatan pengamanan tersebut merespons perintah dari Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu yang menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi teroris di Indonesia.

“Presiden Joko Widodo memberi perintah kepada saya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan untuk meningkatkan kewaspadaan serta memberi keyakinan dan rasa aman kepada masyarakat dalam melaksanakan aktivitas,” ucap Panglima TNI.



Sebelumnya telah diberitakan, pada Minggu (28/3) Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan menjadi sasaran serangan pengeboman dengan pelaku pasangan suami istri berinisial L dan YSF, yang kemudian diduga masuk kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Villa Mutiara.

Kemudian kemarin, Rabu (31/3) serangan dari kelompok teroris menyasar Mabes Polri, dimana pelaku yang diketahui bernama Zakiah Aini (25) menembaki sejumlah petugas polisi yang tengah berjaga.Tak lama pelaku ini akhirnya ditembak di bagian dada oleh polisi dan tewas di tempat.

(Bd) IT

Jelang Paskah, Danrem 061/Sk Perintahkan Jajaran TNI/Polri Laksanakan Pengamanan Ketat Gereja


BOGOR, IT - Menjelang hari besar umat Nasrani dalam memperingati wafatnya Yesus Kristus (Paskah) di wilayah Kota Bogor, Jajaran TNI/Polri Melaksanakan apel gabungan untuk mempersiapkan Pengamanan seluruh  Gereja. Kamis (1/4).

Bertempat di lapangan Mako resimen 2 Pelopor Brimob Polri Kedung Halang Jalan KS Tubun Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara kegiatan apel gabungan tni-polri tersebut dihadiri oleh Danrem 061/Sk, Dandim 0606/Kota Bogor,  Kapolresta Bogor,  Danmen Brimob,  Walikota Bogor,  Dandenpom III-I Bogor, dan Yonif 315/Garuda, para Danramil para Kapolsek dan para Camat.

Kegiatan yang diikuti oleh peserta apel sebanyak 250 personil dipimpin langsung oleh Danrem 061/Suryakencana,  yang mana dalam amanatnya Danrem menjelaskan bahwa kegiatan tersebut yaitu guna mengantisipasi perkembangan situasi di wilayah Kota Bogor dalam rangka kesiapan pengamanan gereja dalam memperingati wafatnya Yesus Kristus.

Danrem mengingatkan kepada seluruh jajaran TNI Polri untuk aktif dalam pemantauan menjelang maupun  saat  pelaksanaan  kegiatan hari Paskah di gereja gereja.

Terus bersinergi dengan para pengurus Gereja para Jemaat dan warga masyarakat sekitar yang berada di lingkungan gereja berikan rasa aman dan nyaman untuk warga masyarakat yang yang menjalankan ibadah di hari Paskah.

Dan dalam keterangannya lagi, Danrem menjelaskan bahwa aparat yang akan melaksanakan pengamanan dipersiapkan 500 personil TNI termasuk Prajurut Kopasus dan 800 Personil dr Kepolisian

Usai melaksanakan apel gabungan, Danrem beserta jajaran Forkopimda melakukan pengecekan Gereja ke GPIB Zebaoth yang terletak di jl.Ir.H.Juanda no.3 Paledang Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Dalam kunjungannya tersebut Danrem turun langsung memantau situasi lokasi dan meminta semua aparat yang terlibat untuk memastikan keamanan gereja.

(Bd) IT

Sumber: Penrem 061/SK

Kamis, 01 April 2021

Pangdam XII/Tanjungpura Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira jajaran Kodam XII/Tpr



KUBU RAYA, IT - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira jajaran Kodam XII/Tpr, bertempat di Aula Sudirman, Makodam XII/Tpr , Kamis (1/4/21).

Prosesi laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, penghormatan kepada Pangdam XII/Tpr selaku pimpinan acara dan laporan Korps kenaikan pangkat dari perwakilan masing-masing golongan Perwira, mulai dari golongan pangkat Letkol, Mayor, Kapten dan Letnan Satu.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan, bahwa pola pembinaan karier prajurit di lingkungan  TNI AD telah berpedoman pada Kebijakan Pimpinan TNI AD yaitu menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan mengenai jabatan dan pangkat, penggunaan dan sistem karier khusus Perwira serta penentuan kebijaksanaan pembinaan personel Bintara atau Tamtama, administrasi penugasan personel dan pembinaan Kowad.

Sejalan dengan itu, lanjut Pangdam menyampaikan, pembinaan karier prajurit di lingkungan Kodam XII/Tpr diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kodam XII/Tpr melalui pengisian jabatan secara profesional, peningkatan kebugaran dan kesemaptaan jasmani serta peningkatan kesejahteraan personel Kodam XII/Tpr dalam rangka mewujudkan cita-cita reformasi birokrasi.

"Sudah sepatutnya anugerah kenaikan pangkat menjadi sesuatu yang membanggakan, dan wajib kita syukuri," ujar Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.

Kepada para perwira, Pangdam XII/Tpr menegaskan, kenaikan pangkat akan menuntut konsekuensi peningkatan integritas dan kualitas para Perwira untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerialnya secara baik, kepemimpinan yang profesional serta proporsional dalam mengemban setiap tugas tanggung jawab jabatan. 

Komitmen untuk membangun dan membesarkan Kodam XII/Tpr, tentunya menjadi tugas dan tanggung jawab bersama, karena keberhasilan yang ingin dicapai adalah keberhasilan team work, bukan keberhasilan perorangan.
 
"Oleh karena itu, melalui acara tradisi Laporan Korps Kenaikan Pangkat ini saya berharap, agar meningkatnya kinerja organisasi Kodam XII/Tpr secara profesional, penataan prajurit luar formasi (LF), pembinaan karier dengan Sistem Merit dalam rangka mendukung reformasi birokrasi di jajaran TNI AD," tegas Pangdam.



Diakhir acara Pangdam juga menekankan kepada para perwira, berkaitan dengan pandemi Covid-19, agar para Perwira tidak bosan untuk mengingatkan dan menegaskan kembali kepada anggota beserta keluarga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan, sehingga diharapkan satuan jajaran dapat terhindar dari penyebaran Covid-19.

"Saya ucapkan selamat kepada para Perwira yang mendapat kehormatan naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, dengan harapan dapat membawa manfaat yang besar bagi para Perwira, keluarga dan organisasi atau satuan dimana para Perwira berada dan bertugas," ucap Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.

Kapendam XII/Tpr, Letkol Inf Hendra Purwanasari, S.Sos., menyebutkan, adapun perwira Kodam XII/Tpr yang mendapatkan kepercayaan untuk dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi pada periode 1 April 2021 berjumlah 38 orang. Dengan rincian dari Mayor ke Letkol 14 orang, dari Kapten ke Mayor 21 orang dan dari Letda ke Lettu 3 orang.

Sedangkan untuk golongan Bintara berjumlah 765 orang. Dengan rincian dari Kopka ke Serda (Kehormatan), 6 orang, Serda ke Sertu 357 orang, dari Sertu ke Serka 258 orang, dari Serka ke Serma 83 orang, dari Serma ke Pelda 5 orang dan dari Pelda ke Peltu 56 orang.

"Kemudian untuk golongan Tamtama, berjumlah 120 orang. Dengan rincian dari Prada ke Pratu 4 orang, Pratu ke Praka 26 orang, Praka ke Kopda 55 orang, Kopda ke Koptu 25 orang dan Koptu ke Kopka 10 orang," tutup Letkol Inf Hendra Purwanasari, S.Sos. 

(Bd) IT

Sumber:(Pendam XII/Tpr)

Serangan Teroris Ke Mabes Polri, IPW : "Show of Force Pasukan "Inong Baleh" Boss Teroris Pada Polri"


SIARAN PERS IPW: 

Serangan teror ke markas besar Polri atau 150 meter dari ruang kerja Kapolri Sigit adalah showofforcenya bos teroris untuk menunjukkan bahwa ada fenomena baru dalam aksi teror yang akan mereka mainkan ke depan.

Untuk itu Indonesian Police Watch (IPW) berharap Polri mencermati fenomena ini. Dalam fenomena itu bos teroris ingin menunjukkan dua hal kepada publik. Pertama, kelompok teroris kini punya pasukan khusus, pasukan "Inong baleh". Sama seperti saat pasukan GAM disisir habis oleh Polri dan TNI di era konflik Aceh, mereka mengedepankan pasukan perempuan atau "Inong baleh". Kelompok teroris sepertinya meniru apa yang dilakukan GAM, saat para teroris disisir habis oleh Polri, kini mereka menurunkan pasukan perempuan (Inong Baleh). Setelah serangan di gereja di Makassar, pasukan "Inong baleh" masuk ke jantung Polri dan melakukan serangan yang mengagetkan dari dalam komplek Mabes Polri.

Kedua, bos teroris ingin menunjukkan bahwa pasukan "Inong baleh" mereka lebih nekat. Dengan kemampuan seadanya dan tanpa paham "medan pertempuran" pasukan "Inong baleh" teroris  nekat melakukan serangan dari dalam Mabes Polri. Teroris menunjukkan teori baru, serangan tidak dari luar tapi dari dalam. Para teroris ingin menunjukkan ke publik bahwa inilah pertama kali dalam sejarah bahwa Mabes Polri bisa diserang teroris dari dalam. Para teroris ingin menunjukkan betapa lemahnya sistem keamanan Mabes Polri di era Kapolri Sigit. Di saat Polri sedang sibuk melakukan penggerebekan ke sarang teroris di berbagai tempat justru markas besarnya malah kebobolan dari dalam.

IPW menilai, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri masih dalam tingkatan peringatan atau ujicoba bahwa akan ada serangan besar yang akan dilakukan bos teroris. Untuk itu Polri harus segera mencari dan menangkap bos teroris itu. Sebab bagaimana pun, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri ada pihak yang mengendalikan dan tidak mungkin pelaku bekerja sendiri.

Dalam kasus serangan di Mabes Polri, pihak kepolisian perlu menjelaskan, apa jenis senjata yang digunakan pelaku, benarkah Air Soft Gun. Benarkah pelaku berhasil melepaskan enam tembakan. Bagaimana senjata itu bisa masuk ke dalam Mabes Polri. Dengan siapa pelaku bertemu di dalam Mabes Polri sehingga pelaku bisa mendapatkan senjata dan melakukan serangan dari dalam. Melihat mulusnya strategi serangan di Mabes Polri ini bukan mustahil kelompok teror ini sedang menyiapkan serangan baru yang lebih besar. Inilah yang perlu diantisipasi semua pihak agar rencana serangan itu bisa dipatahkan. IPW menilai serangan ini tak terlepas dari dendam kesumat kelompok teror terhadap kasus penembakan di Km 50 tol Cikampek yang hingga kini belum selesai penanganannya.


(Neta S Pane) Ketua Presidium Ind Police Watch/ IT

Markas OPM Satu Persatu Berhasil Dikuasai TNI-Polri, Egianus Kogoya Makin Terdesak



PAPUA, IT -  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dibawah pimpinan Egianus Kogoya saat ini semakin terdesak, karena markas kelompoknya yang ada di Kampung Paro, Markas Dumit telah terendus aparat. Selain itu, Kamp Lama, Markas KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kenyam, Nduga telah berhasil direbut dan dikuasai TNI-Polri pada hari Sabtu lalu (27/3/2021). 

KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya sering kali memunculkan konflik di Papua dengan mengusung ide separatisme, dan menggunakan cara-cara kekerasan bahkan tidak ragu membunuh masyarakat yang tidak sejalan dengan ideologi mereka.
 
Kelompok KKB sering membuat kericuhan di Kenyam, Kabupaten Nduga dan seruan-seruan provokasi kepada TNI-Polri, baik berupa tindakan penyerangan bersenjata dan juga provokasi video.
 
Cara-cara andalan kelompok ini adalah menggunakan media sosial dan media online seperti di grup facebook, tweeter dan website yang mereka kelola, sering kali mereka memunculkan video dari gunung-gunung dengan narasi yang menantang TNI-Polri, menyebutkan bahwa aparat keamanan tidak akan bisa menguasai wilayah mereka di Kenyam, Kabupaten Nduga.
 
Kelompok KKB di Kenyam, Nduga akan mengejar dan menyerang aparat keamanan dimanapun dan kapanpun. Mereka juga menyatakan tidak akan mundur satu langkah pun dari markas mereka bahkan beberapa waktu yang lalu secara terangan-terangan mereka menantang aparat TNI-Polri untuk perang terbuka.


Egianus Kogoya
 
Namun pada kenyataannya kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya kabur terbirit-birit dari markas mereka. Kamp Lama yang berada di Kenyam, merupakan lokasi pembuatan video provokasi dan pernyataan perang terhadap TNI-Polri dan di sebar melalui media sosial.
 
Humas Satgas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Al Qudussy menyampaikan pendapatnya, kelompok separatis di Papua sebenarnya tidak perlu terlalu ditanggapi, karena mereka semua sudah terdesak dan banyak yang menyerahkan diri. “Pesan-pesan mereka hanya gertak sambal, tetapi TNI-Polri akan terus melindungi masyarakat Papua, jangan sampai ada korban dari kelompok gertak sambal ini,” ujarnya.
 
Iqbal juga berharap masyarakat Papua lebih baik fokus membangun ekonomi di Papua dan mempersiapkan PON XX, untuk menunjukkan daya saing dan potensi-potensi SDM Papua yang diyakininya sudah sangat siap bersaing di kancah nasional. 

(*) IT

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Meyakini Bahwa RUU Otonomi Khusus (Otsus) Papua Akan Selesai Pada Tahun Ini



JAKARTA, IT - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meyakini bahwa Revisi Undang-undang (RUU) Otonomi Khusus (Otsus) Papua akan selesai pada tahun ini. Menurutnya, proses pembahasan RUU Nomor 21 tahun 2001 itu sudah berjalan dengan diawali terbentuknya pimpinan panitia khusus (Pansus) oleh DPR.

"Hal yang berkembang, pertama adalah apakah Otsus ini dilanjutkan atau tidak," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Usai pimpinan dibentuk, Pansus disebutnya juga langsung membahas beberapa isu krusial yang ada di RUU Otsus Papua.

Selain isu tentang keberlanjutan Otsus, isu kedua yang disoroti Pansus adalah proses pemekaran di wilayah Papua dan Papua Barat meliputi Kabupaten/Kota maupun provinsi.

"Terkait pemekaran wilayah itu akan dibahas. Apakah pembahasan akan hasilkan kata sepakat atau tidak. Nanti kita lihat dalam Daftar Inventarisir Masalah (DIM)," terang Syamsuddin.

Selain itu Wakil Ketua DPR RI ini juga mengakui, ada wacana yang berkembang yaitu memekarkan wilayah Papua dengan menambah dua provinsi.

Namun, diakuinya, hal tersebut belum disepakati lantaran RUU Otsus Papua juga belum disahkan menjadi UU.

Untuk isu ketiga, lanjut dia, Pansus membahas soal strategi pembangunan. Keempat, pembahasan Pansus mengenai strategi dalam hal melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.

Lebih lanjut, Azis juga mengatakan bahwa masih adanya isu sejumlah pihak menolak Otsus Papua.
Mengomentari hal itu, ia mempertanyakan apakah pihak tersebut mewakili masyarakat Papua secara umum atau tidak.

"Kita lihat nanti yang berkembang apakah penolakan itu bisa merepresentasikan seluruh masyarakat atau hanya sempalan saja," ucapnya.

Sebelumnya, Azis juga menyebut, sembilan fraksi telah sepakat terhadap susunan pimpinan Pansus RUU Otsus Papua.

Ia menjelaskan, dalam rapat internal itu telah memunculkan kesepakatan yaitu Ketua Pansus Otsus Papua ialah Komarudin Watubun dari Fraksi PDI-P.

Sementara itu, Komarudin Watubun didampingi tiga Wakil Ketua yaitu Agung Widyantoro dari Fraksi Partai Golkar, Yan Mandenas dari Fraksi Gerindra, dan Marthen Douw dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Azis menilai, saat ini publik tengah menunggu kinerja Pansus untuk memberikan sumbangsihnya terkait penyelesaian masalah di Papua.

Selain itu, publik juga menunggu kinerja Pansus untuk membuat strategi pertumbuhan dan pembangunan di Papua.

"RUU sudah ada tinggal nanti fraksi-fraksi persiapkan pembahasan lalu diikuti pemerintah. Karena pemerintah sudah memberikan Surat Presiden (Surpres) yang merupakan amanata Presiden membahas RUU ini dengan parlemen," tutur dia.

Diketahui bersama, RUU Otsus Papua telah disahkan DPR untuk masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021 pada Selasa (23/3/2021).

(Bd) IT

Mabes Polri Gelar Konferensi Pers Terkait Kasus "Penyerangan Teroris Wanita Pada Mabes Polri"



JAKARTA, IT – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait terduga teroris perempuan menyerang Mabes Polri. Kapolri menegaskan situasi kini aman terkendali.

“Aman, sementara kami olah TKP untuk supaya lebih jelas,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (31/3/2021).

Kapolri mengatakan pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sehingga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal terduga teroris tersebut.

Sore tadi, Mabes Polri diserang oleh terduga teroris perempuan. Terduga teroris itu berhijab menggunakan baju berwarna kuning.

Polisi pun melumpuhkan terduga teroris tersebut. Dari tangan pelaku ditemukan sebuah pistol dan map berwarna kuning.

Terkait Map Kuning



Terkait Map Kuning, Kapolri menjelaskan terduga teroris penyerang Mabes Polri, ZA membawa map kuning berisi amplop. Sigit mengungkap bahwa ZA sempat mengunggah bendera ISIS di Instagram-nya.

“Kemudian dari hasil pendalaman dan penggeledahan kita dapatkan beberapa temuan, terkait dengan barang yang dibawa, mungkin rekan-rekan tadi lihat yang bersangkutan membawa map kuning dan di dalamnya amplop bertuliskan kata-kata tertentu dan kemudian yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait dengan masalah bagaimana perjuangannya,” paparnya .

Kapolri mengatakan dari hasil penyelidikan, Polisi juga menemukan surat wasiat saat menggeledah rumah ZA di Ciracas, Jakarta Timur. Kini tim Densus 88 Polri sedang menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain yang terkait penyerangan tersebut.

“Kita temukan juga pada saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan kata-kata di WA Group keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit jadi. Saya sudah perintahkan kepada Kadensus untuk mendalami dan mengusut terhadap kemungkinan adanya jaringan dari tersangka ini,” kata Sigit.

Lone Wolf Style



Jenderal Listyo mengatakan penyerangan Mabes Polri termasuk kategori lone wolf karena beraksi sendirian. Kapolri meyakini ZA terafiliasi dengan kelompok ISIS.

Selanjutnya, Sigit Prabowo membeberkan fakta-fakta terkait penyerangan terduga teroris di Mabes Polri siang tadi. Pelaku bernama Zakiah Aini disebut beraksi sendiri atau lone wolf.

“Dari hasil profiling yang bersangkutan, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS,” bebernya dalam jumpa pers.

Kapolri mengatakan hal itu dibuktikan lewat posting-an Zakiah Aini di media sosial. Tak sampai sehari sebelum penyerangan, dia mengunggah gambar ISIS di akun Instagram miliknya.

“Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad,” ungkapnya.

Zakiah Aini merupakan warga Ciracas, Jakarta Timur, berusia 25 tahun. Dia pernah kuliah namun drop out di semester V.

Menyerang Mabes Polri


Sebelumnya diberitakan, Zakiah Aini menyerang Mabes Polri sekitar pukul 16.30 WIB. Dia melepaskan tembakan ke arah petugas dan akhirnya ditembak di lokasi.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, pelaku teror yang melakukan penyerangan di Mabes Polri merupakan seorang wanita berinisial ZA.

“Bernama ZA (25), alamat di jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur. Berdasarkan face recognation, sesuai,” jelas Kapolri kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3).

Ia pun menjelaskan bahwa, wanita tersebut masuk melalui pintu belakang Mabes Polri melewati pos penjagaan. Kepada petugas, wanita tersebut menanyakan kantor pos yang berada di Mabes Polri.

“Oleh anggota ditunjukan, namun kemudian yang bersangkutan kembali melakukan penyerangan yang ada di pos jaga,” terang Kapolri.

Adapun ZA, merupakan lone wolf yang memiliki ideologi ISIS. Hal ini terbukti dari hasil profiling di media sosialnya didapati tulisan-tulisan yang terkait dengan perjuangan jihad. Bahkan, sebelum melancarkan aksi penyerangan, ZA memposting di akun Instagram bendera ISIS.

“Yang bersangkutan ini adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi ISIS. Yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media sosial, yang bersangkutan memiliki akun IG yang baru dibuat 21 jam yang lalu. Dimana di dalamnya ada bendera ISIS,” ungkap Kapolri.

Pelaku juga diketahui merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta, namun Drop Out pada semester lima perkuliahan. Saat melakukan penggeledahan di kediamannya, Densus menemukan sepucuk surat wasiat yang ditujukan kepada orang tua pelaku.

“Ditemukan di rumahnya surat wasiat, dan ada kata-kata di WAG keluarga, kalau yang bersangkutan akan pamit,” tandasnya.

Atas kejadian ini, Kapolri meminta agar jajaranya tetap memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat namun meningkatkan pengamanan di seluruh tingkatan.

“Tingkatkan keamanan di markas komando maupun yg bertugas di lapangan,” pungkas Kapolri.

(JL) IT

Sumber : Divisi Humas Mabes Polri



POSTINGAN TER-UPDATE

Proyek Pemagaran SDN 02 Dikecam Publik, Kepsek Kecewa : Pemborong Tidak Profesional Dan Tidak Kooperatif, Pekerjaan Saya Jadi Terganggu!

KABUPATEN BEKASI, IT - Pekerjaan proyek pemagaran SDN 02 Satria Jaya yang diduga langgar aturan ditambah tanpa pengawasan Dinas terkait dan ...

Postingan Populer


NASIONAL


DAERAH